Pengertian Wayang – Fungsi Dan Jenisnya Lengkap
Pengertian Wayang – Wayang adalah salah satu puncak seni budaya di Indonesia yang paling menonjol diantara banyak karya budaya yang lainnya. Budaya wayang ini mencakup seni peran, seni suara, seni musik, seni tutur, seni sastra, seni lukis, seni pahat, dan seni perlambang.
Budaya wayang terus berkembang dari zaman ke zaman, dan juga menjadi media penerangan, dakwah, pendidikan, hiburan, pemahaman filsafat, serta hiburan. Berikut ini penjelasan tentang pengertian, fungsi dan jenis wayang secara lengkap.
Definisi Wayang
Wayang adalah seni pertunjukkan yang berupa drama yang khas. Seni pertunjukkan ini mencakup seni suara, seni sastra, seni musik, seni tutur, seni rupa, dan lain-lain. Menurut suatu pendapat, pertunjukkan wayang bukan hanya sekadar kesenian. Namun juga mengandung lambang keramat. Sejak abad ke 19 hingga saat ini, wayang sudah menjadi pokok bahasan dan dideskripsikan oleh para ahli.
Para pakar disiplin ilmu tak bosan-bosannya membahas seni pewayangan dari waktu ke waktu, karena wayang adalah wahana yang bisa memberikan sumbangsih untuk kehidupan manusia dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Nilai yang terkandung di dalam seni pewayangan sudah terbukti bisa digunakan untuk memasyarakatkan beragam pedoman hidup, bermacam acuan norma, maupun beraneka program pemerintah di semua sektor pembangunan.
Pada umumnya pengertian wayang adalah bentuk pertunjukkan tradisional yang disajikan oleh seorang dalang, dengan menggunakan boneka atau sejenisnya sebagai alat pertunjukkan.
Pengertian Wayang Secara Filosofis Wayang adalah bayangan, gambaran atau lukisan mengenai kehidupan alam semesta. Di dalam wayang digambarkan bukan hanya tentang manusia lain, alam dan Tuhan saja. Tetapi alam semesta adalah satu kesatuan yang serasi, tak lepas satu dengan yang lainnya dan senantiasa berkaitan.
Unsur yang satu dengan yang lainnya di alam semesta berusaha keras ke arah keseimbangan. Jika salah satu goncang maka goncanglah seluruh alam sebagai keutuhan.
Fungsi Wayang
Wayang sebagai penggambaran alam pikiran orang yang dualistik. Ada dua hal yaitu pihak atau kelompok saling bertentangan, baik dan buruk, lahir dan batin, serta halus dan kasar. Keduanya bersatu di dalam diri manusia untuk memperoleh keseimbangan. Wayang pun menjadi sarana pengendalian sosial, contohnya kritik sosial yang disampaikan melalui humor. Fungsi yang lainnya yaitu sebagai sarana pengukuhan status sosial, karena yang dapat menanggap wayang biasanya adalah orang terpandang serta mampu menyediakan biaya besar. Wayang juga menanamkan solidaritas sosial, sarana hiburan, dan pendidikan.
Kandungan Dalam Wayang
- Wayang Bersifat “Momot Kamot”. Wayang adalah media pertunjukkan yang bisa memuat segala aspek kehidupan atau Momot Kamot. Pemikiran manusia, baik terkait dengan ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, hukum maupun pertahanan keamanan dapat termuat di dalam wayang.
- Wayang Mengandung Tatanan, Tuntunan, dan Tontonan. Dalam wayang juga terkandung tatanan, yaitu norma/konvensi yang mengandung etika atau filsafat normal. Normal/konvensi itu disepakati serta dijadikan pedoman untuk para seniman dalang. Dalam pertunjukkan wayang terkandung aturan main dan tata cara mendalang, serta bagaimana memainkan wayang dengan turun temurun dan mentradisi. Lama kelamaan menjadi sesuatu yang disepakati, dan sebagai pedoman/konvensi.
- Wayang Merupakan Teater Total. Pertunjukkan wayang bisa dipandang sebagai pertunjukkan teater lokal, artinya yang menyajikan aspek seni dengan total misalnya pada seni drama, seni musik, seni gerak tari, seni sastra, dan seni rupa. Dialog antar tokoh (antawecana), ekspresi narasi (janturan, pocapan, carita), suluk, kombangan, dhodhogan, kepyakan, adalah unsur-unsur penting dalam pendramaan.
Jenis-Jenis Wayang
- Wayang Kulit
- Wayang Bambu
- Wayang Kayu
- Wayang Orang
- Wayang Motekar
- Wayang Rumput
Demikianlah Pengertian Wayang yang disertai dengan fungsi serta jenisnya secara lengkap. Semoga artikel ini berguna bagi anda semua, dan dapat menambah wawasan anda di bidang seni.
Baca Juga :
