Koordinasi – Pengertian, Syarat, Tujuan, Manfaat, Jenis, Ruang Lingkup, Prinsip, Dan Dampaknya Lengkap

Posted on

Pengertian Koordinasi – Syarat, Tujuan, Manfaat, Jenis, Ruang Lingkup, Prinsip, Dan Dampaknya Lengkap

Pengertian Koordinasi – Koordinasi adalah proses sinergi dan keseimbangan seluruh kegiatan dalam pekerjaan diantara satu pihak dengan pihak yang lainnya, supaya tercapai tujuan setiap pihak dan juga tujuan bersama. Singkatnya, koordinasi merupakan proses saling mengerti diantara dua orang atau lebih dalam menjalani suatu hal.

Koordinasi

Pengertian Koordinasi Menurut Para Ahli

  1. Pengertian Koordinasi menurut Handoko adalah proses pengintegrasian tujuan serta kegiatan dalam satuan yang terpisah, departemen atau pada bidang fungsional dari suatu organisasi dalam mencapai tujuan organisasi dengan cara efisien.
  2. Pengertian Koordinasi menurut James A.F Stoner dan Charles Wankel adalah proses dalam mengintegrasikan beragam tujuan dan juga aktivitas, dalam satuan yang berbeda baik departemen atau fungsional dalam organisasi untuk meraih tujuan organisasi dengan seefisien mungkin.
  3. Pengertian Koordinasi menurut Ateng Syafrudin, S.H adalah proses rangkaian aktivitas yang menghubungi yang mempunyai tujuan dalam menyelaraskan setiap tindakan serta aktivitas organisasi agar mencapai gerak cepat dalam rangka meraih tujuan yang sudah ditentukan.
  4. Pengertian Koordinasi menurut Terry dibagi menjadi tiga, meliputi Jumlah usah abaik secara kuantitatif, maupun secara kualitatif, Waktu yang tepat dari usaha-usaha tersebut, dan directing atau penentuan arah usaha tersebut
  5. Pengertian Koordinasi menurut Sondang P. Siagian, M.P.A Ph.D adalah pengaturan keterkaitan dalam usaha bersama, dalam rangka mencapai keseragaman tindakan dalam meraih tujuan bersama.
  6. Pengertian Koordinasi menurut Mc. Farland adalah proses di mana pemimpin mengembangkan usaha kelompok dengan teratur, antara bawahannya serta menjamin tindakan dalam mencapai tujuan bersama.
  7. Pengertian Koordinasi menurut E.F.L Brech adalah mengimbangi dna menggerakkan tim dengan memberi lokasi pekerjaan yang cocok dengan masing-masing, serta menjaga supaya kegiatan itu dilaksanakan dengan keselarasan yang seharusnya diantara para anggotanya sendiri.
  8. Pengertian Koordinasi menurut G.R. Terry adalah usaha yang sinkron dan teratur dalam menyediakan jumlah dan waktu, serta mengarahkan pelaksanaan dalam menghasilkan tindakan yang seragam serta harmonis pada sasaran yang sudah ditentukan.

Syarat Koordinasi

  • Sense of Cooperation, yakni perasaan agar saling bekerja sama yang dilihat per bagian
  • Rivalry, pada perusahaan besar biasa terjadi persaingan antar bagian, supaya saling berlomba dalam kemajuan.
  • Team Spirit, satu sama lainnya per bagian harus saling menghargai
  • Esprit de Corps, yakni bagian yang saling menghargai akan makin bersemangat.

Tujuan Koordinasi

Siagian (1993:110), tujuan dari koordinasi yaitu :

  • Sebagai pencegah konflik dan kotradiksi
  • Sebagai pencegah persaingan yang tidak sehat
  • Sebagai pencegah pemborosan
  • Sebagai pencegah kekosongan ruang dan waktu
  • Sebagai pencegah adanya perbedaan pendekatan dan pelaksanaan

Tujuan dari koordinasi diantaranya yaitu :

  • Meraih dan menjaga keefektifitasan organisasi seoptimal mungkin dengan sinkronasi, kebersamaa, keselarasan serta keseimbangan antara aktivitas yang saling berhubungan.
  • Menjalankan pencegahan dalam munculnya konflik serta membuat efisiensi yang optimal di berbagai kegiatan independen, dengan kesepakatan yang mengakomodir seluruh elemen yang saling berkaitan.
  • Koordinasi berupaya dalam mencipta dan menjaga agar suasana dan perilaku yang ada saling merespon, serta mengantisipasi di setiap unit kerja baik yang berkaitan atau yang tidak. Supaya kesuksesan masing-masing unit tak mengganggu/diganggu oleh unit yang lainnya. Sehingga dibutuhkan koordinasi dengan jaringan komunikasi serta informasi yang efektif.

Manfaat Koordinasi

  • Tercapainya KISS (Koordinasi, Integrasi, Sinkronisasi, dan Simplifikasi) supaya pencapaian tujuan organisasi dirah seefektif dan seefisien mungkin.
  • Menjadi problem solver di setiap masalah dan konflik semua pihak.
  • Membantu pimpinan dalam melakukan sinergi dan integrasi dalam berjalannya tugas yang ada dengan pihak yang saling berhubungan. Saat keterkaitan dengan beragam unit/divisi semakin besar maka semakin tinggi juga kebutuhan akan koordinasinya.
  • Mendukung pimpinan untuk mensinergikan dan mengatur perkembangan antara satu unit dengan unit lainnya. Agar pemimpin dapat melakukan sinkronisasi fungsional dengan beragam tujuang pada masing-masing unit yang berbeda, demi tercapainya tujuan bersama seefektif dan seefisien mungkin dengan keterbatasan sumber daya yang ada.
  • Membagi pekerjaan pada masing-masing unit agar tidak overlaping. Semakin besar skala pekerjaan yang diperoleh, semakin tinggi pula kebutuhan mengenai koordinasi. Tujuannya agar tak pekerja yang sama yang dijalankan oleh divisi yang berbeda, karena akan membuat pemborosan anggaran.
  • Terjadi pengembangan dan terjagany keharmonisan antar kegiatan yang dijalankan baik secara fisik ataupun non fisik dan dengan stakeholders.
  • Melakukan pencegahan agar tidak timbul konflik internal dan eksternal.
  • Melakukan pencegahan adanya pekerjaan yang koson di setiap unit.
  • Menghindari persaingan yang buruk.

Jenis-Jenis Koordinasi

Koordinasi Intern

  • Koordinasi vertikal. Antara yang mengkoordinasi dengan yang dikoordinasi secara struktural ada hubungan hierarki karena satu dengan yang lainnya berada di satu garis komando.
  • Koordinasi horizonta Adalah koordinasi fungsional yang dimana yang mengkoordinasi memiliki tingkat eselon yang sama.
  • Koordinasi diagonal. Yang dimana yang mengkoordinasi memiliki kedudukan yang lebih tinggi tingkat eselonnya daripada yang dikoordinasikan, tapi satu dengan yang lainnya ada di satu garis komando.

Koordinasi Eksternal

  • Koordinasi vertikal. Adalah koordinasi yang dijalankan oleh kepala wilayah yang melakukan aktivitas pembangunan antar dinas atau antar pimpinan dinas yang lain. Misalnya rapat, staf, rapat kerja dan rapat pimpinan.
  • Koordinasi horizontal. Seorang kepala/pemimpin selalu berkaitan dengan dinas yang lainnya yang dianggap ada kaitannya atau keterkaitan dengan masalah pembangunan yang dijalankan di dalam wilayah kerjanya.

Ruang Lingkup Koordinasi

George R. Terry mengemukakan dalam bukunya “Principles of Management (1964), ruang lingkup koordinasi yaitu sebagai berikut :

Koordinasi Dalam Individu

Jika dilihat dari segi manajemen organisasi, koordinasi individu bisa masuk ke dalam urusan setiap individu serta tak berkaitan langsung dengan manajemen organisasi/perusahaan. Tapi keahlian setiap individu dalam mengatur dan juga merampungkan tanggung jawab dari organisasi, akan memiliki dampak pada berhasilnya tujuan pribadi yang tercapai.

Koordinasi Antara Individu Dari Suatu Kelompok

Hal ini dapat dilihat dari kerja sama tim dalam suatu organisasi, atau di dalam permainan olahraga. Tanpa adanya koordinasi yang baik maka akan mustahil sebuah tim dalam meraih tujuannya. Koordinasi diantara individu suatu kelompok, diterapkan dalam pembagian tugas serta saling melakukan komunikasi dalam membentuk sinergitas. Melalui koordinasi ini maka tak akan terjadi missleading dalam mencapai tujuannya.

Koordinasi Antara Kelompok Pada Suatu Perusahaan

Koordinasi dengan pihak luar diperlukan dalam melaksanakan manajemen perusahaan. Kegiatan yang dijalankan oleh organisasi secara menyeluruh diusahakan harus sesuai dengan lingkungan eksternal. Maksud dari lingkungan eksternal di sini adalah perusahaan lainnya yang di dalamnya juga termasuk pesaing, peraturan legal pemerintah, kondisi ekonomi dan politik, dan juga berbagai peristiwa yang terjadi di dunia.

Prinsip Koordinasi

Terdapat prinsip koordinasi, diantaranya yaitu :

  1. Kesatuan arah dan tujuan.
  2. Kesepakatan terkait kegiatan yang seharusnya dilakukan masing-masing pihak.
  3. Taat dan loyal.
  4. Saling berbagi informasi terkait dengan kegiatan, masalah yang dihadapi dan hasil yang sudah diraih.
  5. Saling menghormati, membantu dan saling percaya satu dengan yang lainnya.
  6. Tepat guna (alat koordinasi).
  7. Adanya koordinasi dalam melaksanakan dan mengawasi seluruh kegiatan kerjasama dalam organisasi dan juga memahami setiap masalah dan menyelesaikan permasalahan tersebut.

Dampak Kurangnya Koordinasi

  1. Petugas/pejabat pada setiap satuan organisasi berselisih dalam suatu wewenang atau bidang kerja, yang masing-masing beranggapan termasuk dalam yuridiksinya.
  2. Adanya saling pelemparan tanggung jawab, yang dikarenakan oleh wewenang atau bidang kerja yang tidak masuk ke dalam lingkupannya.
  3. Adanya keputusan yang ternyata dibuat dengan kurang sempurna karena tak ada keterangan lengkap pada satuan organisasi yang berhubungan dari tingkat bawahnya.
  4. Gejalan yang bisa dilihat juga yaitu timbulnya badan khusus atau satuan organisasi.
  5. Seperti: panitia, komisi, tim, satgas, dan sebagainya yang masing-masing berdiri sendiri untuk menyelesaikan suatu tugas. Yang nyatanya sudah dicakup/dimasukkan ke dalam susunan organisasi yang telah ada.

Demikian pengertian koordinasi yang dilengkapi dengan syarat, tujuan, manfaat, jenis, ruang lingkup dan juga dampaknya. Semoga artikel ini dapat menambah wawasan anda dan dapat memberi manfaat bagi anda semua.

Baca Juga :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *