Pasiva : Pengertian, Rumus, Pengelompokan dan Jenisnya Secara Lengkap

Posted on

Pengertian, Rumus dan Pengelompokan Jenis Pasiva

Pasiva – didalam laporan keuangan perusahaan pasti tidak asing lagi dengan yang namanya pasiva. Pasiva atau disebut dengan liabilitas ialah suatu pengorbanan ekonomi yang dilaksanakan oleh suatu entitas bisnis pada masa yang akan datang. Perngorbanan yang dilaksanakan inilah merupakan sebab dari adanya aktivitas usaha.

Rumus tersebut dapat dirangkum seperti berikut :

Aktiva = pasiva
Harta = utang + modal

Keterangan : harta ialah suatu kekayaan yang dimiliki perusahaan guna bisa menjalankan bisnisnya. Harta perusahaan tersebut bisa dibedakan dari likuiditas, antara lain harta lancar, investasi jangka panjang, harta tak berwujud, harta tetap, dan harta-harta lain.

Jadi, komponen yang masuk dalam pasiva ada 3, yakni utang (utang jangka panjang dan utang jangka pendek) serta modal.

Pengelompokan Jenis Pasiva

Berdasarkan dari jangka waktu pasiva ini dikelompokkan menjadi dua, yakni :
1. Current liabilities (Hutang jangka pendek)
2. Long term liabilities (hutang jangka panjang)
Sementara kelompok jenis lainnya lagi yaitu capital (Modal).
Penjelasan pengelompokan beserta akun-akunnya ialah sebagai berikut :

1. Current Liabilities (Hutang Jangka Pendek)

Hutang jangka pendek ialah utang yang sesegera mungkin harus bisa dibayarkan dengan paling lambat adalah selama 1 tahun pembukuan. Adapun jenis-jenis akun yang tergolong dalam utang jangka pendek antara lain :

  1. Account payable (Utang dagang)
    Utang dagang ialah utang yang timbul sebab adanya pembelian barang dangang dengan bahan baku lainnya, hal ini dilaksanakan dalam rangka peristiwa/ kegiatan operasional pada suatu perusahaan pada rekan supplier atau perusahaan.
  2. Notes payable (utang wesel)
    Utang wesel ialah utang yang perlu dibayarkan pada pihak perusahaan yang pernah memberikan sebauah pinjaman., yakni dengan kurun waktu 30, 60 atau bahkan hingga 90 hari lamanya.
  3. Accrued interest (beban yang harus dibayar)
    Beban yang harus dibayar atau disebut biaya yang masih belum terlunasi oleh perusahaan di masa periode akuntansi. Misalnya adalah biaya sewa, upah, gaji, dan lain sebagainya.
  4. Differed reveue (penghasilan yang ditangguhkan)
    Pengahasilan yang ditangguhkan ialah penghasilan yang masih belum menjadi hak perusahaan.
  5. Unearned revenue (pendapatan diterima dimuka)
    Pendapatan diterima dimuka ialah bentuk kewajiban yang timbul pada suatu perusahaan saat menerima pembayaran yang sebelum ada kewajiban atas brang maupun jasa yang masih belum terelisasi/ dikerjakan.
  6. Salaries payable (utang gaji)
    Utang gaji ialah bentuk kwajiban yang masih belum terbayarkan pada pegawai yang belum dibayarkan.
  7. Debiden payable (utang deviden)
    Utang deviden ialah termasuk bagian laba perusahaan yang seharusnya diberikan pada pemilik saham, tetapi masih belum diberikan pada yang berhak pada waktu neraca sudah disusun.
  8. Tax payable (utak pajak)
    Utang pajak ialah kwajiban yang perlu dibayarkan oleh suatu perusahaan dari pajak keseluruhan aset perusahaan, khususnya adalah bangunan yang sudah dipakai jasanya pada selama perusahaan berjalan.

2. Long Term Liabilities (Hutang Jangka Panjang)

Adapun yang termasuk ke dalam akun hutang jangka panjang iala semua hutang yang pembayarannya ini mempuyai jangka waktu yang sangat lama. Berikut ini merupakan sejumlah akun yang dikelompokkan dalam utang jangka panjang.

  1. Utang bank
    Utang bank ialah suatu pinjaman yang didapatkan dari suatu bank untuk modal kerja sebuah perusahaan. Biasanya, utang bank ini digunakan oleh perusahaan untuk beberapa hal strategis misalnya seperti ekspansi/ penggabungan dari sebuah entitas/ perusahaan lainnya.
  2. Utang hipotik
    Utang hipotik ialah pinjaman pada salah satu bank, dimana perusahaan memakai aset/ atau harta tetapnya menjadi jaminan di bank.
  3. Bond payable (utang obligasi)
    Utang obligasi ialah sebuah kwajiban yang muncul sebab adanya dari penerbitan maupun penjualan obligasi yang dilakukan oleh sebuah perusahaan.
    Adapun keuntungan untuk para pemilik dari oblogasi ini ialah mendapatkan Bungan dengan berakala yang di umumkan, atau sering dikenal dengan istilah “kupon”.
  4. Long term loan (kredit noveltasi)
    Kredit noveltasi ialah kewajiban yang didapatkan dari pihak lembaga keuangan lain atau bank, dengan jangka waktu yang meminjam lama.
  5. Subordinated loan (utang suberduresi)
    Utang suberduresi ialah suatu kewajiban oleh pemegang saham pada perusahaan pusat maupun induk yang bersifat tidak terdapat bunga.
  6. Payable leasme (utang sewa dana)
    Utang sewa dana ialah utang yang asalnya dari suatu perusahaan asing, yang diberdaya gunakan guna pembelian aset tetap dengan pembayaran yang diangsurkan dalam jangka waktu yang panjang maupun cukup lama.
  7. Holding company (utang pemegang saham)
    Utang pemegang saham ialah sebuah kewajiban yang diberikan oleh perusahaan induk pada perusahaan afiliasi maupun anak perusahaan yang masih baru saja menjadi modal operasional perusahaan yang telah dikendalikan olehnya.
  8. Long term lent liabilities (utang sewa jangka panjang)
    Utang sewa jangka panjang ialah suatu kewajiban yang perlu dibayarkan dengan jangka waktu yang memang relative lebih lama maupun lebih panjang.

3. Capital atau Modal

Modal atau disebut dengan ekuitas ialah salah satu komponen dari pasiva, yang mana modal tersebut didapatkan dari selisih otal diantara aset atau aktiva dengan utang atau kewajiban.
Hasil dari selisih yang telah muncul ini adalah hak atas kepemilikan suatu perusahaan.

Itulah pembahasan tentang pasiva. Jadi, kesimpulannya pasiva ini merupakan kewajiban pada suatu perusahaan yang perlu dibayarkan pada pihak ke tiga. Komponen akun yang masuk dalam pasiva ini ialah hutang dan ekuitas (Modal). Semoga menjadi bahan referensi bagi mereka yang membutuhkan, khususnya mahasiswa yang sedang menempuh jurusan akuntansi.

Baca juga:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *