Esofagus : Pengertian, Gejala, Penyebab, Diagnosis, Pengobatan dan Pencegahannya Terlengkap

Posted on

Pengertian Esofagus, Gejala, Penyebab, Diagnosis, Pengobatan dan Cara Pencegahannya

Esofagus – (dalam bahasa yunani ‘oeso’ berarti ‘membawa’ dan ‘phagus’ berarti ‘memakan’), atau dapat diartikan sebagai kerongkongan. Esogafus ialah tabung berotot di vertebrata yang dilewati ketika makanan mengalir menuju lambung asalnya dari bagian mulut.

Ada sejumlah penyaki dalam esofagus, yakni disebut dengan kanker esofagus. Kanker esofagus adalah penyakit yang disebabkan pertumbuhan abnormal jaringan epitel di karongkongan (esofagus). Kanker esofagus bisa terjadi di beragam kerongkongan mana saja, tetapi kondisi ini sering terjadi di bagian bawah.

Kanker esofagus dibedakan menjadi dua, yaitu adenokarsinoma dan kanker sel skuamosa/ squamous cell carcinoma. Adenokarsinoma terjadi di sel yang menghasilkan mucus guna melumasi makanan yang melalui esofagus. Sementara kanker sel skuamosa ini terjadi pada sel berupa pipih yang terbentuk bagian permukaan esofagus.

Pada umumnya kanker sel skuamosa terjadi di bagian atas esofagus, sementara adenokarsinoma terjadi di bagian bawah esofagus, khususnya dekat dengan katup/ sphincter sebagai pembatas esofagus dan lambung.

Gejala Kanker Esofagus

Gejala kanker esofagus diantaranya adalah :

  1. Sulit menelan/ disfagia
  2. Berat badan menurun tanpa melakukan progam diet serta kehilangan nafsu makan
  3. Gangguan pencernaan
  4. Batuk serta suara parau
  5. Muntah atau muntah darah dengan kondisi yang semakin parah

Penyebab Kanker Esofagus

Penyebab dari kanker esofagus ini belum pasti, namun diduga penyebab utamanya iala mutasi DNA jaringan epitel esofagus. Berikut ini faktor yang bisa meningkatkan terjadinya risiko kanker esofagus, yaitu :

  1. Minum alcohol
  2. Merokok
  3. Obesitas
  4. Diet
  5. Minuman dan makanan panas
  6. Terapi radiasi
  7. Refluk empedu

Selain beberapa faktor resiko diatas, ada sejumlah penyakit yang berhubungan dengan kanker esofagus. Beberapa penyakit di bawah ini bisa meningkatkan risiko individu terjangkit kanker esofagus. Antara lain :

  1. Penyakit refluks gastro esofagus/ GERD, ialah kondisi melemahnya otot di bagian atas perut sehingga mengakibatkan naiknya asam lambung menuju bagian esofagus. Asam lambung bisa mengakibatkan iritasi di dinding epitel esofagus sehingga resiko kanker esofagus meningkat.
  2. Esofagus barret, ialah penyakit yang terjadi saat esofagus berubah struktur jaringan epitelnya sebab peradangan kronis dari refluk asam lambung.
  3. Sindrom Peterson+brown+Kelly, ialah sindrom langka akibat dari kekurangan zat besi serta perubahan struktur mulut dan esofagus.
  4. Tylosis, ialah penyakit kulit yang muncul secara genetis.

Diagnosis kanker esofagus

Dokter akan mendiagnosis kanker esofagus ini lewat beberapa pertanyaan gejala yang dialami penderita, seperti :

1. Endoskopi

Dengan cara pengamatan memakai tabung tipis lentur yang terdapat kameranya di bagian ujung.

2. Biopsy

Dengan mengambil sampel secara bersamaan dengan endoskopi, lalu dibawa menuju laboratorium.

3. Gatroskopi

merupakan pengukuran untuk melihat penyebaran kanker di dinding esofagus.

Cara lain yang dilakukan ialah CT scan, ultrasonografi ataupun PET scan.
Sehingga didapatkan hasil diagnosis tersebut untuk menyatakan stadium, diantaranya :

Stadium in situ

yakni sel-sel kanker menempel di permukaan esofagus tetapi belum menembus di lapisan dalam esofagus.

Stadium 1

yakni kanker menembus lapisan pertama esofagus serta menyebar menuju kelenjar getah bening sekitarnya.

Stadium 2

yakni sel kanker menyebar di lapisan esofagus lebih dalam serta menyebar menuju kelenjar getah bening sekitarnya.

Stadium 3

yakni sel kanker menyebar di lapisan esofagus sangat dalam dan menuju organ lain, juga kelenjar getah bening di sekitarnya.

Stadium 4

yakni sel kanker menyebar ke beragam organ lain dalam tubuh (metastasis).

Komplikasi Kanker Esofagus

Pada kasus tertentu, pasien dari kanker esofagus bisa menimbulkan komplikasi.. Beberapa komplikasi yang bisa muncul dari kanker esofagus adalah:

  • Gangguan/sumbatan. Hal ini bisa mengakibatkan diameter esofagus mengecil sehingga minuman dan makanan akan sulit melalui esofagus/ bahkan terhalang sama sekali.
  • Nyeri. Jika sudah mencapai stadium lanjut bisa menyebabkan nyeri.
  • Perdarahan esofagus. Perdarahan terkadang muncul dengan bertahap namun perdarahan bisa muncul secara tiba-tiba.

Pengobatan Esofagus

Pengobatan jenis kanker esofagus ini sesuai dengan stadium yang diderita pasien. Adapun jenis-jenis pengobatan tersebut diantaranya :

1. Pembedahan.

Jenis pembedahan dibagi menjadi 3, yakni :

  • Pembedahan guna menghilangkan tumor kecil
  • Pembedahan guna memotong separuh esofagus
  • Pembedahan guna memotong separuh esofagus serta bagian atas lambung

2. EMR

Yakni memotong sel kanker di esofagus melewati endoskopi yang masuk lewat mulut, jadi tanpa melakukan pembedahan.

3. Kemoterapi

Pengobatan menggunakan senyawa kimia guna membunuh sel kanker.

4. Terapi radiasi.

Yakni pengobatan kanker dengan cara sinar berenergi tinggi, radiasi dilakukan di dalam dekat jaringan kanker.
Pengobatan pada pasien komplikasi kanker esofagus sebagai berikut:

  • Menghilangkan sumbatan esofagus. Dokter bedah bisa memakai tabung logam (stent) guna membuka esofagus di bagian yang menyempit, jadi makanan tetap bisa melewati esofagus.
  • Tabung/selang makanan. Untuk memasukan makanan secara langsung ke lambung/ usus tanpa melalui esofagus. Metode ini bisa dipakai untuk memberikan waktu untuk esofagus supaya bisa pulih pasca terapi kanker.

Pencegahan Kanker Esofagus

Supaya kanker esofagus dapat dicegah dan risiko yang muncul kanker tersebut bisa diturunkan, ada sejumlah langkah yang harus dilakukan yakni sebagai berikut:

  1. Berhenti merokok. Merokok ini bisa meningkatkan risiko adanya kanker esofagus yang kandungan terdapat senyawa toksin dalam tembakau.
  2. Mengurangi serta menghentikan konsumsi alkohol. Jika peminum alkohol, harusnya lebih mengurangi jumlah alkohol yang telah dikonsumsi per hari. Sementara untuk yang tidak meminum, seharusnya jangan mulai meminum alkohol.
  3. Meningkatkan mengonsumsi buah dan sayur.
  4. Menjaga berat badan supaya tetap seimbang.

Demikianlah ulasan tentang esofagus dan penyakit didalamnya. Jika anda mempunyai faktor kuat dengan mengidap penyakit kanker esofagus, maka segeralah sidini mungkin untuk periksa ke dokter. Semoga bermanfaat!

Baca juga:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *