15 Contoh Etnosentrisme : Pengertian, Faktor Penyebab dan Dampaknya Terlengkap

Posted on

Pengertian dan Contoh Etnosentrisme serta Dampaknya

Contoh Etnosentrisme – suku bangsa berpendapat bahwa yang dimiliki seorang individu yang menganggap bahwa kebudayaan yang mereka miliki lebih baik dari kebudayaan lainnya. Selain itu juga menganggap cara hidup bangsanya juga paling baik biasa disebut sebagai etnosentrisme.


Etnosentrisme adalah persepsi atau pemahaman yang dipunyai oleh individu atau kelompok tertentu dengan menganggap bahwa kebudayaan sendiri lebih baik dari budaya yang lain, baik dari segi bahasa, perilaku, kebiasaan dan juga agama. Berikut ini beberapa penjelasan tentang contoh etnosentrisme dan dampaknya secara lengkap.

Penyebab Timbulnya Etnosentrisme di Indonesia

Faktor penyebab Etnosentrisme timbiul diantara masyarakat, yaitu :

  1. Budaya Politik
    Budaya politik masyarakat tergolong budaya politik yang subjektif dengan ikatan emosional dan ikatan primordial yang cenderung menguasai masyarakat Indonesia.
  2. Pluralitas Bangsa Indonesia
    Bangsa Indonesia yaitu bangsa dengan beragam suku, agama, ras dan golongan. Dengan adanya pluralitas tersebut banyak terjadi berbagai persoalan.

Faktor yang Mempengaruhi Etnosentrisme

Faktor yang mempengaruhi etnosentrisme diantaranya yaitu:

  1. Prasangka Sosial, Sikap negatif yang diarahkan kepada seseorang atas dasar perbandingan dengan kelompok sendiri.
  2. Stereotip, Keyakinan seseorang terhadap orang lain karena dipengaruhi oleh pengetahuan dan pengalaman.
  3. Jarak Sosial, Adanya jarak yang cukup signifikan sehingga menimbulkan prasangka-prasangka dalam kehidupan bermasyarakat.

Dampak Etnosentrisme

Dampak dari adanya etnosentrisme diantaranya yaitu:

Dampak Positif

  • Meningkatkan semangat patriotisme.
  • Menjaga keutuhan dan kestabilan kebudayaan.
  • Meningkatkan rasa cinta tanah air.
  • Menjaga rasa persaudaraan.
  • Menimbulkan sikap tolong-menolong yang menimbulkan sama rasa.

Dampak Negatif

  • Menimbulkan contoh konflik sosial antar suku, agama, ras dan juga golongan.
  • Munculnya berbagai macam aliran politik.
  • Menghambat proses asimilasi dan integrasi.
  • Mengurangi keobjektifan ilmu pengetahuan.
  • Menghambat proses asimilasi atau pertukaran budaya yang berbeda satu sama lain.

Contoh Etnosentrisme

Contoh etnosentrisme di masyarakat Indonesia yang secara umum yang terjadi, yaitu sebagai berikut;

  1. DPR sebagai orang-orang terpilih yang mewakili suara rakyat, pada kenyataannya dipenuhi dengan oknum yang mengutamakan kepentingan pribadi dan parpolnya ketimbang kepentingan rakyat, serta dilakukan secara implisit dan eksplisit.
  2. Contoh etnosentrisme selanjutnya adalah mahasiswa yang berasal dari Medan (suku Batak) akan selalu bersikeras pada pendirian dan sikap yang menyebut dirinya sebagai orang yang tegas, berpendirian, dan kasar (kasar dalam artian tegas). Sedangkan Melayu dikatakan pemalu, relijius, dan merasa lebih bisa diterima di mana pun berada. Sedangkan Jawa, akibat pengaruh orde baru sebagai pusat pemerintahan, menganggap dirinya paling maju dari daerah lainnya di Indonesia.
  3. Tragedi Sampit, antar suku Madura dan Dayak, dimana terdapat kecemburuan ekonomi antar Madura sebagai pendatang dan Dayak sebagai penduduk asli. Tragedi Pos, Ambon, dan Perang adat di Papua.
  4. Tahun 2001 terdapat perang adat antara suku Asmat dan Dani masing-masing suku merasa sukunyalah yang paling benar dan harus dihormati. Perang adat berlangsung bertahun-tahun. Karena sebelum adanya salah satu pihak yang kalah atau semkain kuat danmelebihi pihak yang lain, maka perang pun tidak akan pernah berakhir.
  5. Melakukan bullying, mengejek atau menjauhi temannya yang berasal dari Papua hanya karena kulit mereka yang hitam serta rambutnya yang ikal atau keriting.
  6. Pemakaian koteka yang dilakukan oleh masyarakat papua pedalaman, jika dilihat oleh masyarakat yang bukan berasal dari Papua pedalaman, memakai koteka adalah hal yang memalukan. Sebaliknya, bagi warga pedalaman papua, menggunakan koteka adalah kewajaran, bahkan suatu kebanggaan tersendiri.
  7. Kasus yang sering terjadi di Indonesia ialah penghancuran rumah ibadah secara sepihak yang dilakukan oleh oknum-oknum konservatif yang fanatik dan berlaku main hakim sendiri.
  8. Munculnya berbagai macam aliran politik berbau keagamaan atau keyakinan tertentu.
  9. Masih ada karakter masyarakat Indonesia yang memaknai perbedaan dengan membandingkan kepercayaan mana yang paling benar, perbedaan pendapat suatu masalah dapat berujung pada persoalah ketuhanan, mengurangi keobjektifan ilmu pengetahuan.
  10. Pada masa-masa pemilihan pemimpin daerah ataupun pemimpin negara, masih ada masyarakat Indonesia yang memiliki pola pikir yang hanya melihat pemimpin dari suku, ras yang sama, tanpa menimbang, menilai, dan memperhatikan visi dan misi, serta program dari para pemimpin yang ditawarkan.
  11. Perilaku carok di Madura. Carok adalah sebuah upaya pembunuhan yang dilakukan oleh laki-laki Madura ketika merasa harga dirinya terusik oleh orang lain. Bagi masyarakat luar yang melihat fenomena ini, mungkin akan menganggap perilaku ini sangat brutal, namun nyatanya bagi masyarakat Madura perilaku tersebut dianggap sangat sakral.
  12. Pandangan sebagian masyarakat Indonesia terhadap keturunan ras Tionghoa yang sampai saat ini masih dipandang sebelah mata dalam segala lini kehidupan bermasyarakat.
  13. Masyarakat Bali sampai saat ini masih berpegang teguh pada tradisi Warna/Kasta yang mengotak-ngotakan masyarakat dalam kedudukan sosial tertentu.
  14. Pernikahan yang berada di Desa Adat Panglipuran Bali hanya dapat dilaksanakan hanya oleh antar sesama warga. Adanya kepercayaan akan adat, kebiasaan, dan keyakinan yang sama antar keturunan, melanggengkan aturan ini. Apabila dilanggar, individu yang bersangkutan tidak akan dianggap lagi sebagai warga Desa Penglipuran.
  15. Jabatan Abdi Dalem Keraton Yogyakarta hanya bisa dipercayakan kepada orang asli Yogyakarta yang dianggap sebagai bentuk pengabdian diri total ada Keraton Yogyakarta.

Demikianlah artikel mengenai contoh etnosentrisme di masyarakat secara umum. Semoga dengan adanya tulisan ini bisa menambah wawasan, juga menambah pengetahuan bagi segenap pembaca yang sedang mendalami serta mencari referensi mengenai ‘etnosentrisme’. Terima kasih.

Baca juga:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *