Kebahasaan : Pengertian, Unsur dan Contohnya Lengkap

Posted on

Penjelasan Tentang Unsur Kebahasaan Beserta Contohnya

Unsur kebahasaan – merupakan suatu unsur yang menjelaskan sebuah kata atau penggunaan yang benar. Unsur kebahasaan juga diartikan sebagai unsur-unsur yang membangun bahasa atau kalimat. Contoh unsur kebahasaan antara lain: rujukan kata, kata berimbuhan, konjungsi, kelompok kata (frasa), kata ganti (pronomina), pengulangan (repetisi), dan juga kata penghubung (transisi). Berikut simaklah uraian lengkap dari unsur kebahasaan.

A. Rujukan Kata

Rujukan kata ialah kata yang merujuk dalam kata lain yang saling berkaitan. Rujukan kata berkaitan dengan kata ganti (kata ganti orang, kepunyaan, dan penunjuk).
Kata rujukan digolongkan atas :

  1. Rujukan benda/ hal : ini, itu, tersebut
    Contoh : Kota Bandung amat bersih. Kota ini banyak didatangi turis.
    Penjelasan : Kata “ini” merujuk dalam “Kota Bandung”.
  2. Rujukan tempat : di situ, di sana, di sini,
    Contoh : Ibu sedang belanja di Pasar Panorama. Disana, ibu membeli sayur.
    Penjelasan : Kata “disana” merujuk pada “Pasar Panorama”.
  3. Rujukan kepada orang : dia, ia, mereka, beliau
    Contoh : Sule ialah idola saya. Dia seorang pelawak yang sangat berbakat.
    Penjelasan : Kata “dia” merujuk pada “Sule”.

B. Kelompok Kata (Frasa)

Frasa ialah gabungan dua kata ataupun lebih yang sifatnya non-predikatif dan hanya jadi satu makna gramatikal. Berikut pembagiannya:

Frasa nominal

adalah frasa dengan unsur pembentukan intinya kata benda. Fungsinya bisa menggantikan kata benda.
Contoh : lemari baju, buku tulis.

Frasa verbal

adalah frasa dengan unsur pembentukan berinti kata kerja. Fungsinya bisa menggantikan kata kerja dalam kalimat.
Contoh : sedang belajar, baru menyadari, tidak mandi, akan datang, belum mucul,.

Frasa adjektiva

adalah frasa dengan unsur pembentukan berinti kata sifat.
Contoh : cukum pintar, putih mencolok, gagah rupawan, hitam manis.

Frasa proposional

adalah frasa dengan unsur pembentukann menggunakan kata depan.
Contoh : di rumah, dari Bandung, ke pantai

C. Kata Berimbuhan

Kata berimbuhan ialah kata dasar yang memperoleh awalan (prefiks), akhiran (sufiks), dan juga sisipan (infiks)
Contoh :

  • Prefiks : me+baca = membaca
  • Sufiks : lingkung+an= lingkungan
  • Infiks : me+kata+kan= mengatakan

D. Kata Hubung (Konjungsi)

Konjungsi ialah kata yang fungsinya untuk menghubungkan dua klausa ataupun lebih. Konjungsi dikenal juga dengan istilah kata hubung, kata sambung, dan kata penghubung.

Fungsi konjungsi :

  • Sebagai penghubung satu kata dengan kata lain dalam satu kalimat.
  • Sebagai penghubung satu kalimat dengan kalimat lain.

Berdasarkan fungsinya, konjungsi dibagi 2 :

a. Konjungsi Intrakalimat

yaitu kata yang menghubungkan dari satuan-satuan kata dengan kata, frasa dengan frasa, dan klausa dengan klausa.

Konjungsi Koordinatif

Konjungsi yang menghubungkan diantara dua klausa ataupun lebih tetapi mempunyai sintaksis yang sama, seperti : dan, tetapi, atau, sedangkan, lalu, melainkan, kemudian, padahal.

Konjungsi Subordinatif

Konjungsi yang menghubungkan diantara dua klausa ataupun lebih, tetapi mempunyai sintaksis yang tidak sama, seperti : ketika, jika, andai, seandainya, seolah-olah, sebab, agar, walaupun, sampai-sampai, bahwa.

b. Konjungsi Antarkalimat

yaitu konjungsi yang dipakai untuk menghubungkan satu kalimat dengan kalimat lain. Kalimat ini selalu dimulai kalimat baru dan juga huruf pertamanya ditulis kapital. Konjungsi ini dibagi menjadi :

  • Konjungsi pertentangan : namun, kecuali itu, Akan tetapi,
  • Konjungsi akibat : oleh sebab itu, Oleh karena itu,
  • Konjungsi kelanjutan waktu: setelah itu, Kemudian, lalu,
  • Konjungsi konsekuensi : Dengan demikian
  • Konjungsi pra-waktu : Sebelum itu
  • Konjungsi keadaan : sesungguhnya, bahwasanya, Sebenarnya,
  • Konjungsi kebalikan : Sebaliknya
  • Konjungsi menguatkan : Malahan, bahkan
  • Konjungsi kesediaan : walaupun demikian, Biarpun begitu,

E. Kata Baku dan Tidak Baku

Perbedaannya ada pada pencantuman di KBBI. Kata baku jelas sudah tercantum di KBBI dan dengan sah difungsikan dalam komunikasi, yang mempunyai arti jelas, dan bisa diterjamahkan secara internasional sementara kata tidak baku hanya berlaku untuk komunikasi sederhana di lingkungan saja.

Kata Baku Kata Tidak Baku
Aktif

Tidak

Bicara

Izin

 

Aktip

Engga

Ngomong

Ijin

 

F. Kata Leksikal

Makna Leksikal ialah makna yang berhubungan dengan kata, leksem, ataupun kosakata.

Nomina (Kata Benda)

Mengacu pada benda nyata maupun abstrak. Contohnya; gambar, meja, rumah, pisau.

Adjektiva (Kata Sifat)

Mengungkapkan sifat atau keadaan sesuatu. Contoh: senang, sedih, tampan, dll.

Adverbia (Kata Keterangan)

Melengkapi atau memberikan informasi berbentuk keterangan tempay, waktu, suasana, dll. Contohnya ­di-, dari-, ke-, sini, dll.

G. Kalimat Tunggal

Ialah kalimat yang hanya terdiri atas satu unsur Subjek serta Predikat saja. Namun, bisa diikuti dengan objek serta keterangan. Berdasarkan jenis predikatnya, dibagi dua:

Kalimat Verbal

Kalimat tunggal verbal ialah kalimat dengan predikat berupa kata kerja.
Contoh :
Budi tidur di kelas
S P K

Kalimat Adjektival

Kalimat ini mempunyai predikat yang berupa kata sifat
Dia pintar
S P

H. Kalimat Majemuk

Kalimat majemuk adalah kalimat yang memiliki dua klausa atau lebih yang digabungkan ke dalam satu kalimat dengan menggunakan konjungsi atau kata penghubung.

1. Kalimat Majemuk Setara

Adalah kalimat yang mempunyai dua klausa sejajar atau sederajat. Biasanya dihubungkan dengan konjungsi kemudian, tetapi, seperti dan, lalu, dll.

Rician klausa :
Ayah membaca dan ibu menonton TV
Klausa 1 Klausa 2

Contoh dari kalimat majemuk setara:

 Budi pergi ke sekolah sementara Andi tinggal di rumah.
 Budi anak yang pintar, namun kakaknya lebih pintar.

2. Kalimat Majemuk Bertingkat

Adalah kalimat yang mempunyai dua klausa yang hubungannya tak sejajar. Di dalam kalimat ini ada klausa yang kedudukannya sebagai induk kalimat serta anak kalimat. Konjungsi penghubung yang dipakai antara lain jika, ketika, bagaikan, sebab, walaupun, bahwa, sehingga, dan dengan.

Rincian klausa :

Para petani pergi ketika matahari mulai terbit
induk kalimat anak kalimat

Contoh dari kalimat majemuk bertingkat:

 Aku sudah tertidur saat ayahku pulang.
 Jika aku jadi juara kelas, Ayah akan memberikanku hadiah.

Sekian pembahasan mengenai unsur kebahasan. Di dalam membuat kalimat, maka kita harus memperhatikan lebih dulu unsur-unsur dari kebahasaannya. Selamat belajar.

Baca juga:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *