10 Pengertian Stres Kerja, Penyebab, Dampak dan Akibat Stres Kerja Berlebih

Posted on

Stress kerja adalah gangguan mental yang telah dihadapi oleh seseorang karena ada tekanan yang baik dari dalam maupun dari luar. Sedangkan stress kerja merupakan stress yang dirasakan oleh pekerja.

Pengertian Stres Kerja, Penyebab, Dampaknya

Stres kerja merupakan kondisi ketegangan yang telah membuat ketidakseimbangan fisik maupun psikis seorang pekerja yang mempengaruhi emosi, kondisi dan proses berfikirnya. Bisa juga dikatakan yang namanya stres kerja ialah perasaan tertekan oleh seorang pekerja saat menghadapi pekerjaannya.

PENGERTIAN STRES KERJA MENURUT PARA AHLI

1.Rivai (2004:108)

Sesuai dengan pendapat Rivai, yang dimaksud dengan stres kerja ialah sebuah kondisi ketegangan yang membuat adanya ketidakseimbangan fisik serta psikis yang bisa mempengaruhi emosi, kondisi dan proses berpikir seorang karyawan.

2.Handoko (2008:200)

Berdasarkan pendapat Handoko, Stres kerja ialah sebuah kondisi ketegangan yang akan mempengaruhi proses berpikir, kondisi, dan emosi seseorang, alhasil stres yang berlebihan akan mengancam kemampuan seseorang dalam menghadapi lingkungan sehingga akan mengganggu pelaksanaan dari tugas-tugasnya.

3. Sasono (2004:47)

Berdasarkan pendapat Sasono, yang dimaksud stres kerja ialah keadaan dimana orang tersebut menghadapi tugas ataupun pekerjaan yang tak dapat ataupun belum mampu dijangkau dengan kemampuannya.

4. Anwar (1993:93)

Berdasarkan Anwar, pengertian stres kerja ialah suatu perasaan tertekan yang dirasakan oleh karyawan menghadapi pekerjaan tersebut.

5. Yoder dan Staudohar (1982:308)

Pendapat Yoder dan Staudohar, pengertian stres kerja ialah suatu tekanan karena bekerja yang mempengaruhi emosi, berpikir maupun kondisi fisik seseorang, yang mana tekanan tersebut berasal dari area pekerjaan dimana individu itu berada.

6. Beehr dan Franz

Berdasarkan pendapat Beehr dan Franz, dikutip Bambang Tarupolo (2002:17), pengertian stres kerja ialah suatu proses yang mengakibatkan orang tersebut merasa sakit, tak nyaman ataupun tegang karena pekerjaan, situasi kerja atau tempat kerja tertentu.

7. Pandji Anoraga (2001:108)

Pendapat Pandji Anoraga, mengatakan jika stres kerja ialah sebuah bentuk tanggapan seseorang, secara fisik atau mental terhadap perubahan dalam lingkunganya yang dirasa mengganggu serta menyebabkan dirinya menjadi terancam.

8. Gibson dkk (1996:339)

Gibson dkk, mengatakan jika stres kerja ialah sebuah tanggapan penyesuaian dan diperantarai perbedaan-perbedaan individu maupun proses psikologis yang termasuk suatu konsekuensi oleh setiap tindakan yang berasal dari luar lingkungan, peristiwa, atau situasi dimana menetapkan permintaan psikologis ataupun fisik yang berlebihan pada seseorang.

9. Charles D Spielberger

Berdasarkan pendapat Charles D Spielberger dikutip Handoyo (2001:63), mengatakan jika stres kerja ialah tuntutan-tuntutan eksternal mengenai seseorang, contohnya objek-obyek pada lingkungan ataupun sebuah stimulus yang objektif berbahaya.

10. Hasibuan (2012:204)

Sesuai pendapat Hasibuan, menyatakan jika orang-orang yang tengah mengalami stres menjadi merasakan nervous serta merasa kekhawatiran kronis dengan begitu, mereka akan menjadi marah-marah, kemudian agresif, tak bisa relaks, ataupun memperlihatkan sikap tak kooperatif.

Penyebab Stres Kerja

1. Menurut Dwiyanti (2001:75),

ada 2 faktor sebagai penyebab stres kerja, yakni faktor lingkungan kerja dengan faktor personal. Yang menjadi faktor lingkungan kerja dapat berupa keadaan fisik, kemudian manajemen kantor atau hubungan sosial dalam lingkungan pekerjaan. Sementara faktor personal bisa berupa tipe kepribadian, kemudian pengalaman pribadi atau keadaan sosial ekonomi keluarga tempat orang tersebut berada serta mengembangkan diri.

2. Menurut Hasibuan (2012:204)

Faktor yang bisa menyebabkan stres kerja pada karyawan adalah:

  • Memiliki beban kerja berlebihan dan sulit.
  • Tekanan serta sikap pemimpin yang tidak adil dan wajar.
  • Intensitas waktu atau peralatan kerja yang masih kurang memadai.
  • Adanya konflik antar pribadi dan pimpinan ataupun sesama kelompok kerja.
  • Besarnya balas jasa yang diberikan terlalu rendah.
  • Adanya masalah keluarga contohnya anak, istri, mertua, maupun lainnya.

3. Menurut Robbins (2008:370)

Ada 3 macam potensi pemicu munculnya stres kerja, diantaranya:

a. Faktor Lingkungan

Faktor lingkungan bisa dikelompokkan kedalam 3 bagian seperti:
Ketidakpastian lingkungan bukan hanya bisa mempengaruhi desain struktur suatu perusahaan, tapi juga bisa mempengaruhi tingkat stres pekerja atau karyawan didalam perusahaan tersebut. Perubahan pada siklus bisnis akan menciptakan ketidakpastian ekonomi.

Berikutnya adalah ketidakpastian politik yang bisa menjadi pemicu stres beberapa karyawan.
Adanya perubahan teknologi juga bisa mengakibatkan stres, karena suatu inovasi baru yang mampu membuat bentuk inovasi dari teknologi lain yang sama termasuk ancaman bagi sejumlah orang dan menjadikan mereka merasa stres.

b. Faktor Perusahaan

Berikutnya ada faktor perusahaan yang bisa dikelompokkan kedalam 3 bagian, yakni:

  • Tuntutan tugas termasuk faktor yang berhubungan dengan pekerjaan, hal ini mencakup desain pekerjaan secara individual, keadaan kerja & tata letak secara fisik sebuah pekerjaan.
  • Tuntutan peran adalah beban berlebihan yang tengah dialami ketika karyawan diharapkan untuk menjalankan lebih banyak lagi peran dibandingkan dengan waktu yang ada.
  • Tuntutan antarpribadi ialah tekanan yang diciptakan karyawan lain, tak adanya dukungan yang berasal dari teman serta hubungan antarpribadi yang sangat buruk juga dapat mengakibatkan stres.

c. Faktor Pribadi

Berikutnya ada faktor pribadi yang menyangkut masalah keluarga, kemudian masalah ekonomi maupun kepribadian serta karakter yang telah melekat dalam diri orang tersebut. Berbagai kesulitan pada perkawinan, keretakan hubungan serta kesulitan masalah disiplin bersama anak adalah masalah hubungan yang bisa memicu stres untuk karyawan yang selanjutnya terbawa sampai ditempat kerjanya. Masalah ekonomi yang tengah dialaminya juga akan menimbulkan stres bagi karyawan sekaligus bisa mengganggu konsentrasi kerja bagi mereka.

Dampak dan Akibat Stres Kerja

Ada beberapa dampak maupun akibat yang bisa ditimbulkan ketika seseorang stres kerja, seperti:

  • Subjektif. Jenis dampak ini merupakan sebuah kekhawatiran atau ketakutan, agresi, bosan, apatis, depresi, keletihan, gugup, frustrasi, hilangnya kendali emosi, kesepian dan penghargaan diri seseorang yang rendah.
  • Perilaku. Pada dampak ini seperti mudahnya mendapat kecelakaan, kemudian kecanduan alkohol, lupaan emosional, penyalahgunaan obat, makan serta merokok yang berlebihan, tertawa gugup, dan perilaku impulsif.
  • Kognitif. Pada dampak yang berupa ketidakmampuan membuat keputusan, memiliki daya konsentrasi lebih rendah, kurangnya perhatian, lalu sangat sensitif terhadap kritik ataupun hambatan mental seseorang.
  • Fisiologis. Dampak kali ini seperti meningkatnya kandungan glukosa dalam darah, kemudian meningkatnya denyut jantung ataupun tekanan darah, panas dan dingin, mulut kering, mengeluarkan keringat, bahkan bola mata melebar.
  • Organisasi. Pada dampak ini berupa omset, angka absensi, produktivitas yang rendah, terasingkan dari kemitra kerjaan, komitmen organisasi bahkan loyalitas yang berkurang.

Itulah pembahasan tentang stress kerja secara lengkap. Semoga bermanfaat.

Baca juga:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *