Produksi – Pengertian, Fungsi, Tujuan, Faktor, Manfaat dan Contohnya Lengkap

Posted on

Pengertian, Fungsi, Tujuan, Faktor, Manfaat dan Contoh Kegiatan Produksi

Pengertian dan tujuan produksi

Semakin maju kebudayaan manusia, maka semakin banyak pula jenis dan macam kebutuhannya sehingga semakin perlu untuk menghasilkan banyak barang dan jasa.

Produksi adalah semua kegiatan yang menghasilkan atau meningkatkan nilai guna suatu barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan manusia. Orang atau lembaga tertentu yang menghasilkan barang atau jasa disebut produsen. Misalnya, petani, nelayan, guru, dan pemilik pabrik tekstil. Berikut diberikan beberapa contoh kegiatan produksi.

Pengertian dan tujuan produksi

  • Mengambil barang yang disediakan oleh alam, seperti pertambangan dan perikanan laut.
  • Mengerjakan dan mengolah tanah pertaniari perkebunan dan perikanan darat.
  • Membuat dan mengolah barang dan barang dasar atau bahan baku menjadi barang yang siap dipakai, seperti mengolah kapas menjadi kain.
  • Memindahkan barang dan satu tempat ke tempat lain sehingga nilai barang lebth meningkat.
  • Melakukan jasa-jasa, misalnya menyimpam barang dalam gudang (veem), menanggung risiko atas kecelakaan yang akan dialami seseorang (perusahaanasuransi), dan menyimpan uang di bank atau mengambil pmnjaman dan bank.
  • Membangun jalan raya, jembatan sekolah, dan pelabuhan (udara dan laut).

Keenam contoh produksi di atas dapat dikelompokkan menjadi dua pengertian produksi yaitu pengertian produksi dalam arti sempit dan produksi dalam arti luas. Contoh b dan c terrnasuk produksi dalam arti sempit, yaitu kegiatan menghasilkan barang. Sedang contoh a, d, e, dan f termasuk Produksi dalam arti luas, yaitu semua kegiatan manusia dalam rangka menambah kegunaan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan manusia.

Manusia memproduksibarang dan jasa dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sekaligus untuk memperoleh keuntungan. Barang dan jasa yang diproduksj produsen akan dikonsumsi masyarakat unhik memenujij kebutuhannya. Dan bagi produsen, barang yang diproduksinya melalui penggabungan beberapa faktor produksi bertujuan mencari keuntungan. Keuntungan yang diperoleh produsen berasal dan selisih antara penerimaan penjualan dengan biaya yang dikeluarkan untukmemproduksj barang dan jasa tersebut.

Faktor produksi

Kegiatan produksi membutuhkan faktor produksi untuk menghasilkan produk (barang atau jasa). Faktor produksi ini sering disebut sumber daya ekonomi. Faktor produksi adalah segala sesuatu yang digunakan untuk menghasilkan barang atau jasa dalam rangka menambah manfaat suatu barang atau jasa. Faktor produksi terdiri atas faktor produksi alam, tenaga keija, modal, dan kewirausaan

Keempat faktor produksi tersebut dapat digolongkan menjadi dua, yaitu faktor produksi asli dan faktor produksi turunan. Faktor produksi asli terdiri atas faktor produksi alam dan tenaga kerja. Sedangkan faktor produksi turunan terdiri atas faktor produksi modal dan kewirausahaan.

Faktor produksi alam

Faktor produksi alam atau sumber daya alam adalah segala yang disediakan alam baik langsung maupun tidak langsung dapat digunakan manusia dalam kegiatannya memenuhi kebutuhan untuk mencapai kemakmuran Sumber daya alam  merupakan karunia dan Tuhan Yang Maha Pencipta yang disediakan untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan mengolah, menjaga dan melestarikannya. Menjaga kelestarian sumber daya alam yang ada akan memberikan manfaat yang besar dan terus-menerus kepada makhluk hidup terutama manusia.

Faktor produksi alam yang dapat dinikmati secara langsung adalah tanah, udara, air, dan sinar matahari. Sedangkan faktor produksi alam yang harus diolah terlebih dahulu adalah gas alam, berbagai macam barang tambang, seperti timah, perak, dan aluminium, serta tenaga alam, seperti PLTA dan PLTU.

Faktor produksi tenaga kerja

Tenaga kerja atau -sumber daya manusia adalah segala kegiatan manusia baik fisik atau rohani yang ditujukan untuk keperluan produksi. Sumber daya manusia sangat diperlukan untuk mengolah dan meningkatkan nilai atau manfaat suatu benda. Dengan kemampuan sumber daya manusia ini, alam bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya. Berikut penggolongan tenaga kerja.

Tenaga kerja menurut sifatnya, dibedakan sebagai berikut.

Tenaga kerja jasmani adalah tenaga kerja yang melakukan pekerjaan dengan fisik atau jasmani untuk membantu proses produksi. Tenaga kerja jasmani ini ada yang terdidik, ada yang terlatih, dan ada yang tidak terdidik dan tidak terlatih.

  • Tenaga kerja terdidik adalah tenaga kerja yang melalui proses pendidikan sebelum bekerja. Misalnya, akuntan, dokter, dan guru.
  • Tenaga kerja terlatih adalah tenaga kerja yang sudah melalui latihan dan pengalaman sebelum bekerja. Misalnya, sopir dan montir.
  • Tenaga kerja tidak terlatih dan tidak terdidik adalah tenaga kerja yang tidak memiliki pendidikan dan latihan secara khusus dalam pekerjaan. Misalnya, tukang sampah, pesuruh, tukang sapu jalanan, dan buruh.

Tenaga kerja rohani adalah tenaga kerja yang melakukan pekerjaan dengan pikiran dan perasaan. Misalnya, pengarang dan psikolog.

Tenaga kerja menurut kedudukannya, dibagi menjadi tenaga kerja dengan usaha sendiri dan tenaga kerja yang bekerja pada orang lain.

Tenaga kerja menurut hubungannya dengan proses produksi, dibedakan sebagai berikut.

  • Tenaga kerja langsung adalah tenaga kerja yang berhubungan langsung dengan proses produksi. Misalnya, mandor, operator mesin atau pabrik.
  • Tenaga kerja tidak langsung adalah tenaga kerja yang tidak berhubungan langsung dengan proses produksi, tetapi ikut membantu kelancaran proses produksi. Misalnya, sekretaris, bagian adniinistrasi.

Faktor produksi modal

Modal adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menghasilkan barang atau jasa selanjutnya. Modal tidak terbatas pada bentuk uang saja, tetapi bisa berbentuk mesin, gedung, tanah, dan sebagainya. Dalam proses produksi, modal sangat dibutuhkan untuk memperoleh hasil yang lebth baik, lebih banyak, dan bermutu. Modal dapat digolongkan berdasarkan sumber, penggunaan atau sifat, fungsi, dan bentuknya.

Modal berdasarkan sumbernya

  • Modal sendiri adalah modal yang bersumber atau berasal dan pemilik perusahaan tersebut. Misalnya, modal saham.
  • Modal asing (modal pinjaman) adalah modal yang berasal dan pinjaman atau dan luar perusahaan. Modal asing atau modal pinjaman ini ada yang jangka pendek (pinjaman kurang dan satu tahun) dan ada yang jangka panjang (pinjaman lebih dan satu tahun). Misalnya, modal dan kredit bank.

Modal berdasarkan penggunaan atau sifatnya

  • Modal lancar adalah modal yang hanya satu kali dipakai dalam proses produksi. Misalnya, bahan baku atau bahan mentah, kertas, tinta, dan bahan bakar minyak.
  • Modal tetap adalah modal yang berulang kali dipakai dalam proses produksi. Misalnya, mesin-meSin, pabrik, peralatan dan mobil (yang digunakan perusahaan bukan mobil yang diperjualbelikan).

Modal berdasarkan fungsinya

  • Modal pribadi atau perorangan adalah modal yang dimiliki perorangan sebagai alat untuk memenuhi kebutuhannya. Misanya, rumah yang dikontrakkandan hasilnya untuk pemilik.
  • Modal masyarakat adalah modal yang digunakan dalam proses produksi untuk kepentingan masyarakat atau umum. Misalnya, jembatan jalan raya, air sungai, rel kereta api, terminal, pelabuhan, gedung sekolah, dan lain-lain.

Modal berdasarkan bentuknya

  • Modal nyata (konkret) adalah modal yang dapat dilihat dengan mata, digunakan dalam proses produksi, dan berbentuk barang dan uang. Misalnya, peralatan kantor, pabrik, dan uang.
  • Modal tidak nyata (abstrak) adalah modal yang tidak dapat dilihat dengan mata dan digunakan dalam proses produksi. Misalnya, keahlian memimpin (manajer), nama baik (good will), hak cipta, dan lain-lain.

Faktor produksi kewirausahaan

Faktor produksi kewirausahaan sangat berperan dalam meningkatkan mutu dan memperbesar jumlah hasil barang dan jasa. Faktor iril berperan juga merencanakan, mengorganisir, mengatur, menjalankan atau mempekerjakan karyawan, memeriksa hasil kerja karyawan, serta menggabungkan faktor-faktor produksi lainnya seperti alam (tanah), tenaga kerja, dan modal.

Faktor produksi kewirausahaan adalah kemampuan manusia untuk mengelola atau mengendalikan usaha untuk memperoleh laba yang besar (wajar). Seorang pengusaha harus mempunyai keahlian, kecakapan, keuletan, keterampilan untuk mengelola usaha, dan keberanian untuk menanggUng risiko, serta memiliki sikap iman dan taqwa, bermoral Pancasila, ahli dalam bidangnya, mampu mengorganisir usaha, mudah bergaul, disiplin, tegas, dan jujur.

Kewirausahaan atau kemampuan mengelola ini dapat digolongkan dalam tiga keahlian sebagai berikut.

Keahlian mengorganisir (organizational skill) adalah keahlian atau kemampuan mengatur berbagai usaha yang berhubungan dengan proses produksi baik ke dalam (intern) maupun ke luar (ekstern) perusahaan. Misalnya, kepala sekolah yang mengatur, mengorganisir, menggerakkan, dan mengevaluasi para guru dan pegawai di sekolah agar kegiatan belajar mengajar berlangsung dengan tertib dan baik.

Keahlian teknologi (technological skill) adalah keahlian atau kemampuan yang bersifat teknis ekonomis yang dilakukan dalam kegiatan proses produksi. Misalnya, kepala bagian produksi di sebuah perusahaan mengatur dan menggerakkan para karyawan untuk bekerja serta menggerakkan pabrik untuk berproduksi.

Keahlian memimpin (managerial skill) adalah keahlian atau kemampuan memimpin dan mengelola faktor-faktor produksi yang tersedia dengan teknik dan cara yang baru dalam proses produksi. Misalnya, kepala bagian prodaksi di sebuah perusahaan yang mengatur ketersediaan dan pengelolaan faktor-faktor produksi yang digunakan perusahaan untuk berproduksi.

Pemanfaatan sumber daya ekonomi

Pemanfaatan sumber daya ekonomi sewajarnya memperhatikan budaya masyarakat setempat agar tidak terjadi pertentangan dan perselisihan yang merugikan masyarakat pemilik dan pengguna faktor produksi.

Cara-cara pemanfaatan sumber daya ekonomi sebagai berikut.

  • Pemanfaatan sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui harus dilakukan dengan bijaksana, jangan sampai ada yang terbuang percuma. Begitu pula dalam pemanfaatan sumber daya alam yang dapat diperbarui, kita harus terus meningkatkan jumlah dan kualitasnya. Pemanfaatan sumber daya alam selayaknya juga dikelola dengan menyesuaikan budaya masyarakat, menjaga kelangsungan ekosistem flora dan fauna, menjaga kelestarian lingkungan, dan meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraanmasyarakat sekelilingnya. Hasil yang diperoleh dan sumber alam tersebut tidak menggeser bahkan mematikan budaya masyarakat.
  • Tenaga kerja yang digunakan pada proses produksi hendaknya dilakukan secara manusiawi, memperhatikan budaya dan adat istiadat yang telah tertanam dan dipelihara masyarakat. Artinya, pada saat tenaga kerja dimanfaatkan dalam proses produksi, harus disadari bahwa kemampuan mereka ada batasnya, baik tenaga maupun keahliannya.
  • Penggunaan modal uang dan peralatan dalam menghasilkan barang dan jasa tidak bertentangan dengan agama, adat istiadat, dan budaya yang telah ada. Penggunaan modal pun harus dengan perhitungan agar modal tidak habis dan hilang sia-sia.
  • Pemanfaatan jiwa kewirausahaafl dilakukan dengan terus menggali informasi tentang hal-hal yang baru dan menambah penguasaan ilmu pengetahuan baik dengan membaca, menonton televisi, maupun dengan mengikuti pelatihan-pelatihan.

Pemanfaatan faktor produksi tidak hanya memperhatikan budaya masyarakat setempat, namun memperhatikan pula etika ekonomi. Berikut mi adalah hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemanfaatan faktor-faktor produksi yang sesuai dengan etika ekonomi.

Tidak melakukan eksploitasi

Pemanfaatan faktor produksi alam tidak dilakukan di luar kemampuan faktor produksi alam (faktor produksi alam dieksploitasi). Eksploitasi akan mengakibatkan kehancuran faktor produksi alam dan selanjutnya akan merugikan masyarakat umum.

Saling menguntungkan

Faktor produksi yang digunakan dalam proses produksi untuk menghasilkan barang atau jasa selayaknya saling menguntungkan, maksudnya tidak merugikan penyedia maupun pengguna faktor produksi. Misalnya,

  • Kayu yang digunakan sebagai bahan baku pembuatan mebel, lemari, dan perabot lainnya, tidak selayaknya diambil dan hutan jati yang dilindungi, apalagi mengambil jati dan diselundupkan.
  • Pabrik yang menghasilkan limbah selayaknya mengolah ulang limbahnya sampai tidak berbahaya bagi penduduk.

Baca Juga :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *