Kondensasi : Pengertian, Proses, Jenis, dan Efek Buruknya Terlengkap

Posted on

Kondensasi : Pengertian, Proses, Jenis, dan Efek Buruknya Terlengkap

Kondensasi – peristiwa perubahan bentuk zat dari gas menjadi mencair adalah kondensasi. Sebenarnya, kondensasi ini merupakan kebalikan dari penguapan. Hal ini terjadi pada saat uap air yang ada di udara mengembun dari wujud gas lalu kembali lagi ke dalam wujud cair dan meninggalkan atmosfer kemudian kembali lagi ke permukaan bumi. Pada kesempatan kali ini akan dijelaskan mengenai kondensasi, berikut simak uraian selengkapnya!

kondensasi
kondensasi

Pengertian Kondensasi

Istilah dari kondensasi asalnya dari bahasa latin yakni kata “condensare”, yang berarti “membuat tertutup”. Sementara secara etimologi, definisi kondensasi merupakan perubahan bentuk zat dari gas ataupun uap menjadi bentuk zat cair.

Kondensasi disebut juga dengan pengembunan yakni perubahan wujud benda menuju wujud yang lebih padat, misalnya seperti gas (uap) berubah menjadi cairan. Terjadinya kondensasi ini pada saat uap yang didinginkan berubah menjadi cairan, namun bisa juga terjadi apabila sebuah uap dikompresi (yakni, tekanan ditingkatkan) jadi cairan, akan mengalami kombinasi dari kompresi dan pendinginan.

Penguapan ialah contoh dari perubahan fisika, yakni perubahan zat yang sifatnya sementara, misalnya seperti perubahan wujud, ukuran atau bentuk. Perubahan tersebut tidak menghasilkan zat baru. Cairan yang sudah terkondensasi dari uap dikenal sebagai kondensat.

Sementara sebuah alat yang dipakai untuk mengkondensasi uap jadi cairan dikenal dengan nama kondenser. Kondenser secara umum ialah sebuah pendingin ataupun penukar panas yang dipakai untuk berbagai tujuan, mempunyai rancangan yang bervariasi, serta ukurannya banyak dari yang bisa digenggam hingga yang sangat besar.

Proses Kondensasi

Pengembunan atau kondensasi ialah proses perubahan zat dengan melepaskan kalor atau panas. Kondensasi uap berubah menjadi cairan ialah lawan dari penguapan atau disebut dengan evaporasi dan termasuk dari proses eksothermik (melepas panas). Air yang kelihatannya di luar gelas air dengan suhu dingin di hari yang panas dinamakan dengan kondensasi.

Jadi, Proses terjadinya pengembunan ataupun kondensasi tersebut adalah ketika uap air di udara melewati permukaan yang jauh lebih dingin dari sebuah titik embun uap air, maka terjadilah uap air ini yang terkondensasi menjadi sebuah titik – titik air atau embun. Proses kondensasi ini bisa kita temui di alam sekitar kita. Proses terbentuknya awan adalah wujud dari proses kondensasi. Naiknya uap air adalah akibat sinar matahari akan terkondensasi pada udara, hal ini disebabkan udara di atas permukaan bumi jauh lebih rendah dari sebuah titik embun uap air. Proses kondensasi yang terjadi inilah yang mengakibatkan terjadinya awan.

Biasanya supaya kondensasi berlangsung, atmosfer perlu sepenuhnya jenuh. Dengan kata lain, sebuah tekanan uap perlu mencapai dengan maksimum.
Selain awan jenuh, sifat air pun harus ada permukaan yang di atasnya air bisa mengembun. Di atmosfer, kondensasi kerap terjadi di sekitar partikel yang berdebu atau partikel lain misalnya seperti asap bahkan hingga bakteri mikroskopis.

Jenis Kondensasi

Kondensasi bisa dibagi menjadi dua jenis, yaitu kondensasi eksterior dan juga kondensasi interior.

  1. Kondensasi eksterior – terjadi pada saat udara lembab menyentuh di permukaan yang dingin seperti kaca. Kondensasi akan terjadi bila suhu permukaan itu berada di bawah titik embun udara.
    Titik embun udara ialah suhu atau temperatur yang mana uap air pada udara mengembun dan menjadi air dengan kecepatan yang sama pada kecepatan air itu menguap, dengan tekanan udara konstan. Kondensasi seperti tersebut biasa terlihat pada saat malam hari yang dingin dengan diikuti siang hari yang hangat.
  2. Kondensasi interior – terjadi ketika kelembaban udara yang terlalu berlebihan pada suatu ruangan tertutup.

Kelembaban udara berlebihan ini kadang menyebabkan pengembunan di kaca jendela.
Banyaknya pengembunan yang berbanding lurus dengan semakin banyaknya udara yang hangat dalam ruang. Semakin banyak udara yang hangat maka akan semakin banyak juga uap air yang dipunya, sehingga menjadi semakin banyak juga pengembunan yang terjadi dalam permukaan.

Efek Buruk Kondensasi

Pada dasarnya Kondensasi adalah proses yang biasa. Namun, proses tersebut menjadi tidak biasa, jika terjadi pada beberapa alat elektronika maupun listrik, hal ini dikarenakan dapat menjadi salah satu yang menyebabkan kerusakan alat itu menjadi korsleting.

Kondensasi ialah salah satu penyebab yang sangat besar untuk terjadinya korsleting, sebab dengan adanya kondensasi akan menciptaan embun air di dalam board unit yang bisa menyebabkan bad contact pada sebuah alat atau yang lebih parahnya mengakibatkan korsleting.

Oleh sebab itu, temperature yang disarankan guna suhu ruangan tempat pada alat medis terkadang kisaran 17 0C – 20 ˚C, bahkan untuk ruang control panel pada suatu unit besar misalnya seperti CT Scan maupun MRI tentu membutuhkan pemantauan suhu khusus meskipun sudah dilengkapi menggunakan exhaust ruangan maupun cooler packet dalam unit.

Perpindahan suhu dengan terlalu drastis misalnya seperti dari suhu yang sangat dingin sekali, 16 ˚C menuju ke suhu ruangan yang jauh lebih panas misalnya seperti 23 ˚C kemungkinan terdapat embun air yang terjadi, yang dikarenakan hal tersebut.

Faktor penentu terjadinya kondensasi dalam alat medis ialah :

  • Perpindahan suhu ruangan secara drastis
  • Design ruangan, yakni batas antara suhu di dalam dan di luar ruangan
  • Design atau bahan cover alat medis
  • Gudang penyimpanan

Jadi, Proses dimana uap air maupun gas lain yang mengalami perubahan menjadi cairan dinamakan kondensasi. Suhu yang mana kondensasi uap air terjadi dikenal sebagai titik embun. Titik embun ini bervariasi dan tergantung pada suhu udara serta kelembabannya. Kondensasi ini memainkan peran penting pada siklus air. Tanpa itu, maka air bumi tidak akan bisa di daur ulang. Terimakasih!

Baca juga:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *