Kata Tugas : Pengertian, Jenis dan Contohnya dalam Kalimat Lengkap

Posted on

Pengertian Kata Tugas, Jenis-Jenis  dan Contohnya dalam Kalimat

Kata tugas – Didalam mata pelajaran bahasa Indonesia, ada beragam jenis kata yang masing-masing mempunyai ciri tersendiri. Salah satunya jenis kata yang kerap harus kamu pelajari dan apalagi kerap digunakan dalam bercakap sehari-hari ialah kata tugas.

Kata tugas adalah suatu kata penghubung/ pelengkap yang bisa menyesuaikan maupun mengikuti didalam kalimat. Jadi, hasil maknanya akan jelas bila dihubungkan bersama kata lain. Kata tugas memiliki fungsi pula menjadi pengubah kalimat yang minin sebagai kalimat transformasi. Secara umum, bentuk kata tugas ini pasti tetap atau tidak bisa berubah bentuknya.

Meski demikian, sejumlah bagian kecil dari kata tugas masih bisa mengalami perubahan bentuk, seperti pada kata tidak dan sudah. Kedua kata ini mampu mengalami perubahan (dari kata ‘sudah’= menjadi ‘menyudahkan’ & dari kata ‘tidak’ = menjadi ‘menyudahkan’).

Jenis Jenis Kata Tugas

Adapun jenis-jenis dari kata sudah dan contohnya, antara lain :

1. Preposisi (kata depan)

Preposisi (kata depan) adalah kata tugas yang terletak di bagian depan suatu kata. Pada umumnya kata yang dimaksud ialah jenis kata benda. Fungsi kata depan ini untuk menentukan kaitannya suatu kata. Dan tergolong preposisi (kata depan) diantaranya adalah: dari, ke, di, dll.

Contoh Preposisi :

  • Dina sudah belanja di supermarket terdekat.
  • Selama perjalanan intan hanya murung diri di mobil.
  • Setelah berkunjung dari rumah nenek, adik langsung tidur ke kamarnya.
  • Yoppi adalah penyanyi yang berasal dari kabupaten Nganjuk.
  • Ayah setiap pagi pergi ke kantor untuk bekerja mencari nafkah.
  • Kakak sedang pergi ke supermarket untuk berbelanja sabun.

2. Konjungsi (kata hubung)

Konjungsi (kata hubung) adalah jenis kata yang berfungsi sebagai penghubung dua satuan bahasa, seperti klausa dengan klausa, kata dengan kata, frasa dengan frasa, paragraf dengan paragraph ataupun kalimat dengan kalimat.
Konjungsi dibedakan menjadi 4, yakni:

a. Konjungsi Koordinatif

Konjungsi koordinatif adalah konjungsi dengan menghubungkan kata, klausa, frasa, kalimat maupun paragraf yang memiliki hubungan setara. Beberapa yang tergolong konjungsi koordinatif diantaranya adalah serta, dan, atau.

Contoh Konjungsi Koordinatif :

  • Ibu dan ayah adalah orangtua terhebat.
  • Masukkan air, garam serta gula ke dalam kuah kaldu tersebut.
  • Kamu pilih susu atau air teh?

b. Konjungsi korelatif

Konjungsi korelatif ialah konjungsi yang menghubungkan frasa, klausa, atau kata yang mempunyai tingkatan yang sama, tetapi terdiri atas dua bagian yang berpisah dari satu frasa klausa, atau kata yang berhubungan tersebut. Secara umum, kata hubung yang dipakai ialah: baik-maupun, bukan-hanya, melainkan-juga, demikian-sehingga dan lain-lain.

Contoh Konjungsi korelatif :

  • Baik sengaja maupun tidak disengaja hal ini sudah terjadi.
  • Bukannya aku tidak suka, tetapi sikapnya begitu memalukan.
  • Adik tidak hanya pandai bernyanyi, melainkan juga lincah memainkan gitar.

c. Konjungsi Antarkalimat

Sesuai dengan namanya, konjungsi dipakai menjadi penghubung antar kalimat lainnya. Sejumlah kata hubung yang kerap dipakai ialah biarpun begitu, meskipun demikian, akan tetapi, dan lain-lain.

Contoh Konjungsi Antarkalimat :

  • Lina adalah anak yang sangat keras kepala. Biarpun begitu orangtuanya selalu memaafkannya.
  • Dinda sudah beberapa kali mengikuti perlombaan lompat jauh itu gagal. Meskipun demikian dinda masih semangat untuk latihan.
  • Gambar tersebut jika dilihat dengan dekat terlihat kurang rapi. Akan tetapi Nampak begitu indah jika dilihat dari jauh.

d. Konjungsi Subordinatif

Konjungsi Subordinatif adalah konjungsi sebagai penghubung antara dua atau lebih dari klausa yang termasuk anak kalimat. Dan konjungsi Subordinatif dibedakan menjadi 12 kelompok, yakni:

  • Konjungsi subordinatif waktu. Misalnya: sejak, sewaktu, sedari, semenjak.
  • Konjungsi surbodinatif syarat. Misalnya: jikalau, kalau, jika, bila.
  • Konjungsi subordinatif pengandaian. Misalnya: seumpama, seandainya.
  • Konjungsi subordinatif konsesif. Misalnya: sekalipun, biarpun.
  • Konjungsi subordinatif pembandingan. Misalnya: seperti, seakan-akan.
  • Konjungsi subordinatif sebab. Misalnya: oleh sebab, karena, sebab.
  • Konjungsi subordinatif hasil. Misalnya: sampai, sehingga.
  • Konjungsi subordinatif alat. Misalnya: tanpa, dengan.
  • Konjungsi subordinatif cara. Misalnya: misal, contoh.
  • Konjungsi subordinatif komplementasi. Misalnya: bahwa.
  • Konjungsi subordinatif atribut. Misalnya: yang.
  • Konjungsi subordinatif perbandingan. Misalnya: lebih-dari, sama-dengan.

3. Artikula (kata sandang)

Artikula (kata sandang) adalah jenis kata yang beriring dengan kata benda/ yang pemberi batasan makna jumlah terhadap suatu benda/ orang. Kata sandang tidak mempunyai arti yang pasti, tetapi mempunyai fungsi guna menentukan kata benda & mensubstansikan suatu kata. Sejumlah kata yang merupakan kata sandang ialah si, nya, itu, yang, hang, dang, sang.

Kata sandang dibedakan jadi 3 bagian, yakni:

a. Artikula dengan menyatakan gelar/sebutan. Misalnya: dang, sri, hang, sang.
b. Artikula dengan mengacu makna koleratif (makna kelompok). misalnya: para.
c. Artikula dengan menominalkan. misalnya: Si intan kecil kuyup menyapu.

4. Interjeksi (kata seru)

Interjeksi (kata seru) adalah kata yang dipakai untuk mengungkapkan sebuah perasaan. Misalnya kata seru didalam bahasa Indonesia dibedakan jadi 3, yakni:

  • Kata seru asli, seperti: hai, nah, oh, ah, yah, wah, dan lan-lain.
  • Kata seru yang asalnya dari kata biasa, artinya ialah kata ser yang asalnya dari kata benda/ kata lain yang dipakai, seperti: masa’, kasihan, celaka dll.
  • Kata seru yang berasal dari sejumlah ungkapan, baik secara ungkapan Indonesia ataupun dari ungkapan asing. Seperti: demi Allah, Insya Allah, ya ampun, dan lain-lain.

Contoh Interjeksi (kata seru) :

  • Demi Allah, saya hanya melaksanakan tugas ini!
  • Ah begitu saja, kamu sudah sangat cemburu!
  • Nah, ini adalah salah satu contoh kegiatan yang baik!

5. Partikel Penegas

Partikel penegas adalah kategori kata yang berfungsi untuk memberi penekanan/ memperkuat intonasi dari kata yang diikuti. Jenis kata penegas dibagi 4 yakni, kah, pun, lah, dan tah.

Contoh Partikel penegas :

  • Benarkah yang menjadi tersangka pemerkosaan tersebut kakak perempuannya?.
  • Beginilah kondisi darmo setiap harinya, ia hanya pemulung dan beternak bebek.
  • Semestinyatah dika yang melaksanakan tugas kelompok tersebut dan bukan citra.

Demikian uraian singkat mengenai jenis-Jenis Kata Tugas beserta Contohnya dalam Kalimat. Semoga dengan adanya artikel diatas dapat membantu sehari-hari kita dalam bercakap dengan benar. Terima kasih!

Baca juga:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *