Perjanjian Saragosa : Isi, Dampak Serta Tujuan Perjanjian Saragosa
Isi Perjanjian Saragosa – Perjanjian saragosa adalah perjanjian dalam memperbarui perjanjian tordesillas diantara spanyol dengan portugis. Kedua negara tersebut adalah pelopor penjelajah benua Eropa yang mengarungi samudra bahkan sampai ke negara Indonesia. Perjanjian tersebut juga dilatarbelakangi pertemuan orang Portugis dengan Spanyol yang dilakukan di Kepulauan Maluku.
Pihak Portugis telah mendarat di Ternate, sedangkan pihak Spanyol telah mendarat di Tidore. Saat mereka bertemu, mereka hampir melakukan pertempuran karena masing-masing telah menuduh pelanggaran terhadap Perjanjian Tordesillas. Sampai akhirnya mereka pun membawa masalah ini pada Paus. Kemudian Paus telah memperbarui perjanjian itu dengan Perjanjian Saragosa tepat pada tanggal (22 April 1529). Berikut ini akan dibahas secara detail tentang Isi Perjanjian Saragosa.
Isi Perjanjian Saragosa
Inti dari Isi perjanjian saragosa ialah sebagai berikut ini.
1. Pedagang Portugis menguasai wilayah perdagangan dari Maluku hingga ke Tanjung Harapan.
2. Sedangkan Pedagang Spanyol menguasai wilayah perdagangan di Filipina.
Peristiwa pertemuan antara kedua negara yakni spanyol dan portugis tepat dilakukan di Maluku. Pertemuan tersebut berawal saat bangsa Portugis sampai di Maluku ketika tahun 1512 M. Ketika itu bangsa Portugis telah dipimpin Alfonso d’Albuquerque. Awalnya kedatangan mereka diterima sangat baik oleh Raja di Ternate.
Karena awalnya kedatangan dari Bangsa Portugis ialah untuk tujuan berdagang. Pada masa itu, Kerajaan Ternate sedang mengalami permusuhan & sedang ada konflik dengan pihak kerajaan Tidore. Sehingga, kedatangan Bangsa Portugis tersebut membuat Raja Ternate untuk meminta bantuan pada mereka dalam membangun banteng pertahanan. Ini adalah salah satu bentuk perlindungan terhadap serangan para musuhnya.
Sementara Imbalan yang diberikan untuk Bangsa Portugis ialah mereka bisa memonopoli perdagangan & menguasai semua perdagangan di maluku. Namun tindakan Bangsa Portugis justru lebih dari imbalan yang telah diberikan. Karena mereka tak hanya memonopoli seluruh perdagangan saja, namun juga bertindak sewenang-wenang bahkan sangat kejam terhadap rakyat maluku. Tindakan mereka cenderung mau berkuasa di wilayah Maluku.
Sikap dari Bangsa Portugis tersebut telah merusak hubungan Portugis dan Maluku. Jika awalnya hubungan mereka terjalin sangat baik, namun setelah sikapnya tersebut harus berubah menjadi sebuah permusuhan diantara kedua belah pihak. Bahkan pada akhirnya Portugis telah membunuh Raja Tidore yang saat itu diduduki oleh Sultan Hairun secara keji dan sangat licik.
Dampak perjanjian saragosa
Ada beberapa dampak yang terjadi setelah Perjanjian Saragosa diantaranya.
a. Berubahnya pemikiran dasar tentang Bumi yang dahulunya dianggap datar setelah itu berubah jika ternyata bumi berbentuk bulat.
Yakni sejak pertemuan Spanyol dengan Portugis di Maluku. Pada awalnya Spanyol telah pergi menuju ke barat dari benua eropa. Sementara Portugis pergi ke arah timur dari benua Eropa dan akhirnya bertemu di Indonesia.
b. Maluku yang menjadi pusat perdagangan, akhirnya menjadikannya terkenal yang dijuluki dengan “The richest islands_of_the_world.”
c. Sementara Portugis mulai menanamkan kekuasaan mereka di Maluku & memonopoli perdagangan yang ada di sana.
Kesimpulan Perjanjian Saragosa
Isi dari perjanjian Saragosa bisa ditarik kesimpulan menjadi 2 hal penting diantaranya:
- Daerah Maluku menjadi wilayah kekuasaan Portugis.
- Spanyol juga harus meninggalkan daerah Maluku & menempati wilayah kekuasaannya yakni di Filiphina.
Tujuan Perjanjian Saragosa
Tujuan dari dibentuknya perjanjian saragosa ini ialah untuk melerai supaya pasukan dari Portugis dengan Bangsa Spanyol tak saling bersaing untuk memperebutkan wilayah kekuasaan, kerajaan dan juga koloni. Oleh karena itulah dibentuk sebuah perjanjian yang dibei nama perjanjian saragosa. Jadi, kedua pihak tersebut telah setuju dan akan mematuhi perjanjian baru ini.
Itulah artikel tentang Isi Perjanjian Saragosa. Semoga bermanfaat.
Baca Juga :
