Contoh Teks Negosiasi – Pengertian, Struktur, Kaidah, Ciri Dan Tujuannya Lengkap

Posted on

Pengertian, Contoh Teks Negosiasi, Struktur, Kaidah, Ciri Dan Tujuannya

Teks Negosiasi – Pada umumnya arti dari negosiasi adalah interaksi sosial yang dilakukan oleh lebih dari dua orang, dalam mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan. Bentuk tertulisnya dikenal dengan nama teks negosiasi. Berikut penjelasan lengkapnya.

Contoh Teks Negosiasi

Struktur Teks Negosiasi

Teks negosiasi terdiri dari tiga struktur diantaranya yaitu pembuka, isi dan penutup. Isinya sederhana saja karena dibuka dengan salam. Lalu masuk ke dalam maksud dan tujuan, yang terakhir adalah ucapan terima kasih yang menjadi penutupnya.

Teks negosiasi di dalam jual beli memiliki struktur yang berbeda, dalam mengetahui perbedaannya dapat dilihat dalam :

  1. Orientasi. Bagian ini diisi dengan pembuka yang berupa salam serta ucapan terima kasih atas diberinya kesempatan untuk bernegosiasi.
  2. Permintaan. Bagian permintaan diisi dengan penyampaian keinginan pada suatu barang/jasa yang akan dibeli.
  3. Pemenuhan. Bagian ini diisi oleh pihak penjual. Yang isinya juga berupa kesanggupan dalam menyetujui permintaan dari pihak pembeli.
  4. Penawaran. Bagian ini merupakan puncak dari negosiasi diantara pihak yang terkait.
  5. Persetujuan. Bagian persetujuan adalah pencapaian hasil akhir yang disetujui dan disanggupi bersama, kedua pihak pun sepakat pada titik yang tidak ada yang dirugikan.
  6. Pembelian. Bagian pembelian adalah saat dimana transaksi jual beli dilakukan setelah tercapainya persetujuan bersama.
  7. Penutup. Bagian ini isinya adalah salam dan permintaan maaf serta ucapan terima kasih.

Kaidah/Unsur Kebahasaan Pada Teks Negosiasi

Kaidah bahasa Indonesia yang digunakan di dalam teks negosiasi terdiri dari :

  1. Bahasa yang sopan.
  2. Ungkapan persuasif. Yang artinya adalah ajakan atau rujukan supaya upaya negosiasi menarik pihak yang lain.
  3. Adanya pasangan tuturan.
  4. Argumen yang disampaikan dengan cara yang bertahap serta didasari oleh fakta yang benar dan bisa dipertanggungjawabkan.
  5. Tidak diperbolehkan menyela argumen dari pihak yang lainnya.
  6. Meminta atau memberikan alasan mengenai suatu persetujuan tertentu. Misalnya “Mengapa saya/Anda setuju/tidak setuju/dengan…” dan “Bagaimana bila…”
  7. Persetujuan akhir yang tidak menimbulkan kerugian untuk pihak manapun.
  8. Persetujuan yang sifatnya mengikat yang harus dilakukan oleh seluruh pihak yang terkait tanpa terkecuali.

Ciri Teks Negosiasi

  1. Menghasilkan persetujuan yang saling menguntungkan.
  2. Mengutamakan kepentingan bersama.
  3. Media untuk mencari pemecahan.
  4. Mengarah pada maksud dan tujuan praktis.

Tujuan Teks Negosiasi

  1. Untuk menyatukan perbedaan pendapat serta kepentingan pada setiap pihak yang terkait.
  2. Untuk memperoleh kesepakatan yang saling menguntungkan.
  3. Mendapat penyelesaian untuk semua pihak yang terkait.

Contoh Teks Negosiasi Dalam Jual Beli

Di dalam jual beli, ada aturan yang tidak tertulis yang harus dipatuhi oleh semua orang tanpa terkecuali. Misalnya tidak menawar barang yang masih ditawar oleh orang lain. Berikut ini ada contoh teks negosiasi dalam jual beli, yang menghadirkan situasi tersebut :

Pembeli 1: “Bu, petenya berapa?”

Penjual: “Satu tangkainya Rp15.000,00 Bu. Ini tinggal tiga tangkai, semua Rp45.000,00.”

Pembeli 1: “Harganya apa tidak bisa kurang? Saya tawar satu tangkainya Rp10.000,00 ya? Sekalian penghabisan.”

Penjual: “Maaf, tidak bisa, Bu. Saya beri Rp40.000,00 saja kalau ambil semua.”

Pembeli 2: “Bu, saya saja yang beli petenya dengan harga Rp15.000,00 per tangkai. Saya ambil dua tangkai.”

Penjual: “Maaf, Bu, tidak bisa begitu. Ibu ini yang menawar lebih dulu.”

Pembeli 2: “Tapi, saya setuju harga awal tanpa menawar.”

Penjual: “Mohon maaf, Bu, tapi aturan tawar-menawar memang begitu.”

Pembeli 1: “Ya sudah, Bu, saya setuju Rp40.000 untuk tiga tangkai. Saya ambil semuanya.”

Penjual: “Terima kasih, Bu.”

Pembeli 1: “Sama-sama, Bu.”

Demikian pembahasan lengkap mengenai teks negosiasi, disertai struktur, ciri, kaidah, tujuan dan contohnya. Semoga artikel ini dapat dipahami dan dapat dipelajari kembali untuk membuat jenis teks negosiasi yang serupa.

Baca Juga :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *