Asam Dan Basa – Pengertian, Sifat, Teori Dan Perbedaannya Lengkap

Posted on

Asam Dan Basa – Pengertian, Sifat, Teori Dan Perbedaannya Lengkap

Sebutkan Pengertian Perbedaan Asam Dan Basa? – Kata asam berasal dari bahasa latin yaitu Acidus yang artinya asam. Asam adalah zat atau senyawa yang menyebabkan rasa masam dalam beragam materi. Basa adalah zat atau senyawa yang bisa bereaksi dengan asam, dan menghasilkan senyawa yang disebut dengan garam. Basa juga merupakan beberapa zat yang dapat menetralkan asam, dan secara kimia asam dan basa ini saling berlawanan. Pada umumnya sifat basa ditunjukkan dengan rasa pahit atau licin.

Asam Dan Basa

Asam dan basa ini berhubungan erat dengan kehidupan kita sehari-hari. Di dalam tubuh manusia terdapat keseimbangan asam basa untuk beradaptasi dan tetap menjaga fungsinya dengan baik. Misalnya asam lambung yang bisa membunuh mikroorganisme yang ada pada makanan yang kita makan. Sama halnya dengan gaya hidup kita sehari-hari yang sering dihadapkan dengan asam basa tersebut, seperti misalnya asam cuka, minuman bersoda, jeruk, aki bersifat asam. Sedangkan sabun dan juga bahan pembuatan pupuk sifatnya basa. Beberapa hewan juga mempertahankan dirinya dengan menghasilkan basa, seperti misalnya sengatan tawon.

Teori Asam Dan Basa

Teori dari asam dan basa ini dikemukakan oleh beberapa ilmuwan, salah satunya yaitu Teori Arrhenius yang menyatakan bahwa, asam merupakan sifat yang berupa senyawa yang bisa melepas ion hidrogen (H+), bila dilarutkan ke dalam air. Dan basa adalah sifat yang berupa senyawa yang bisa melepaskan ion hidroksida (OH-) bila dilarutkan ke dalam air. Reaksi asam basa ini atau reaksi penetralan adalah reaksi pembentukan H2O dari ion-ion H+ dan OH-.

Teori lainnya dikemukakan oleh  Teori Bronsted-Lowry yang menyatakan bahwa asam adalah zat yang berupa senyawa yang bisa memberikan proton (H+) kepada senyawa yang lainnya. Dan basa dapat menerima proton (H+) dari senyawa yang lainnya. Reaksi pada asam basa adalah reaksi perpindahan proton dari satu senyawa ke senyawa yang lainnya.

Teori yang terakhir datang dari Teori Lewis yang mengatakan bahwa asam adalah senyawa yang dapat menerima pasangan elektron bebas dari senyawa yang lain. Dan basa adalah senyawa yang bisa memberi pasangan elektron bebas kepada spesi atau senyawa yang lainnya. Reaksi asam dan basa adalah reaksi pembentukan ikatan diantara asam dan basa.

Sifat Asam Dan Basa

Sifat asam yaitu :

  • Rasanya masam/asam.
  • Sifatnya korosif atau merusak.
  • Jika dilarutkan di dalam air bisa menghasilkan ion H+ atau ion hidrogen dan juga ion sisa asam yang muatannya negatif. Peristiwa terurainya asam menjadi ion dilukiskan sebagai berikut : HA (aq) à H+ (aq) + A- (aq).
  • Jika diuji dengan menggunakan indikator kertas lakmus biru maka bisa mengubah lakmus itu menjadi warna merah. Dan bila diuji dengan menggunakan indikator kertas lakmus yang berwarna merah maka kertas lakmus itu tidak akan berubah warnanya. Indikator adalah suatu alat yang menunjukkan suatu zat apakah sifatnya asam atau basa.

Sifat basa yaitu :

  • Rasanya pahit.
  • Sifatnya kaustik atau dapat merusak kulit.
  • Jika dilarutkan di dalam air maka bisa menghasilkan ion OH- atau ion hidroksil dan ion logam atau gugus lain yang muatannya negatif. Jika ion OH- dilepaskan hampir seluruhnya atau ionisasinya sempurna, maka hal itu termasuk dalam basa yang kuat atau disebut dengan mempunyai derajat keasaman yang rendah dan begitupun sebaliknya. Pada umumnya peristiwa peruraian basa menjadi ion bisa dilukiskan sebagai berikut :  BOH (aq) à B+ (aq) + OH- (aq).
  • Jika diuji dengan lakmus warna merah, maka warnanya akan berubah menjadi biru. Dan kertas lakmus biru tidak akan mengubah warna kertas tersebut.

Perbedaan Asam Dan Basa

Asam Dan Basa

Asam Dan Basa

Keseimbangan Asam Dan Basa

Keseimbangan asam dan basa ada di beberapa makhluk hidup, misalnya manusia. Keseimbangan asam dan basa adalah homeostasis dari kadar hidrogen yang ada di dalam tubuh. Kadar normal ion hidrogen (H) di dalam darah adalah 4×10-8 atau dengan pH = 7,4. Keseimbangan ini penting untuk mengendalikan afinitas Hb pada O2 atau kemampuan yang mengikat. Yang dimana ketika terjadi gangguan keseimbangan asam dan basa yang ada dalam di tubuh, maka akan mengganggu beberapa sistem seperti misalnya pernafasan dan pencernaan.

Keadaan dimana ion hidrogen atau pH terlalu tinggi disebut dengan asidosis, dan keadaan dimana konsentrasi ion hidrogen atau pH terlalu rendah disebut alkalosis. Agar tidak terjadi dua kelainan tersebut maka dibutuhkan pengaturan yang khusus, yaitu :

  • Sistem penyangga (buffer)

Asam basa yang segera bergabung dengan asam dan basa yang kemudian akan mencegah terjadinya perubahan pH, atau konsentrasi ion hidrogen yang jumlahnya berlebihan.

  • Jika konsentrasi ion hidrigen berubah, maka pusat pernafasan yang ada di otak akan terangsang atau terstimulasi untuk mengubah kecepatan pernafasan pada paru-paru. Yang nantinya akan mengakibatkan perubahan kecepatan pada pengeluaran karbondioksida dari dalam tubuh, sehingga akan membuat konsentrasi ion hidrogen kembali menjadi normal.
  • Perubahan konsentrasi pada ion hidrogen juga akan membuat ginjal mengeluarkan urin yang sifatnya asam atau basa, bergantung pada senyawa apa yang berlebih di dalamnya. Sehingga hal itu akan membantu konsentrasi ion hidrogen dalam cairan tubuh normal kembali.
  • Sistem buffer ini bisa bekerja dalam sepersekian detik untuk mencegah perubahan konsentrasi ion hidrogen menjadi berlebihan. Sebaliknya sistem pernafasan memerlukan waktu 1-3 menit untuk menyesuaikan lagi konsentrasi ion hidrogen, sesudah terjadi perubahan yang mendadak. Lalu ginjal yang merupakan komponen pengatur asam dan basa yang laing kuat, membutuhkan waktu beberapa jam sampai lebih dari 24 jam untuk menyesuaikan lagi konsentrasi ion hidrogen tersebut.

Kekuatan Asam Dan Basa

Suatu asam atau basa disebut kuat apabila terurai dengan sempurna, atau mendekati sempurna di dalam air. Kekuatan ini disebut dengan kekuatan ionisasi. Berikut ini contoh asam yang kuat HCl, HBr, H2SO4, HNO3, HI, HIO4, dan HbrO4. Dan beberapa contoh basa yang kuat NAOH (natrium hidroksida), KOH (kalium hidroksida), Ba(OH)2 dan juga yang berasal dari golongan alkali (golongan IA) seperti Na dan K, dan logam alkali tanah (golongan IIA) seperti Mg, dan Ca.

Sedangkan asam dan basa yang lemah tidak akan terurai atau teionisasi dengan sempurna saat dilarutkan di dalam air. Contoh asam lemah yaitu HA. Dan basa yang lemah yaitu NH4OH (ammonium hidroksida).

Itulah materi dan pembahasan lengkap tentang perbedaan asam dan basa. Yang disertai dengan pengertian, sifat dan teorinya. Semoga artikel ini dapat menambah ilmu pengetahuan anda dan memberi manfaat bagi anda semua.

Baca Juga :

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *