4 Teori Perubahan Sosial dan Ciri-Cirinya Serta Pengertiannya Terlengkap

Posted on

Pengertian Teori Perubahan Sosial dan Ciri-Cirinya Terlengkap

Teori perubahan sosial – Perubahan sosial adalah hal yang wajar dan hal ini akan berlanjut selama manusia bersosialiasi dan berinteraksi. Perubahan sosial akan terjadi karena adanya sebuah perubahan unsur dalam kehidupan bermasyarakat, baik berbentuk materi maupun imaterial, menjadi cara menjaga keseimbangan masyarakat dan juga menyesuaikan diri dengan adanya perkembangan zaman yang dinamis ini. Sebagai contoh, unsur biologi, geografis, ekonomi, maupun unsur budaya.

Menurut pendapat Sosiolog, bahwa perubahan sosial adalah kondisi sosial khusus yang menyebabkan perubahan sosial ini terjadi. Kondisi ini meliputi kondisi teknologi, ekonomi, geografis, atau biologis. Kondisi ini yang menyebabkan perubahan dalam aspek kehidupan sosial yang lain. Nah, dalam kesempatan kali ini, saya akan menghadirkan penjelasan tentang beberapa teori perubahan sosial. Semoga bisa bermanfaat ya!!!

Berikut beberapa teori perubahan sosial, diantaranya :

1. Teori Evolusioner

Perubahan sosial mempunyai arah yang tepat yang dilalui masyarakat. Seluruh masyarakat melalui urutan fase yang serupa yang dimulai dari tahap perkembangan awal hingga perkembangan terakhir. Jika di tahap terakhir ini sudah tercapai, maka sebuah perubahan evolusioner pun berakhir. Prinsip dari teori evolusi yang terpenting adalah bahwa tahap-tahap masyarakat asalnya dari kelahiran, pertumbuhan, dan kesempurnaan.
Teori ini bertumpu terhadap teori evolusi Darwin dan mendapatkan pengaruh oleh pemikiran Herbert Spencer.

Tokoh yang sangat berpengaruh dari teori tersebut merupakan Emile Durkheim dan Ferdinand Tonnies.

Menurt pendapat Durkheim, bahwa perubahan evolusioner memiliki cara orang mengatur, khususnya berhubungan dengan pekerjaan. Sementara untuk Tonnies, orang akan berubah mulai dari masyarakat sederhana dengan terkait dekat serta kooperatif, sebagai tipe masyarakat yang besar dengan sebuah hubungan istimewa dan impersonal. Tonnies tidak yakin bahwa dalam perubahan ini akan selalu berlanjut. Dia melihat dari fragmentasi sosial (yakni pembagian dalam masyarakat), individu sebagai teralienasi, dan perubahan sosio-kultural pada individualisasi dan pencarian kekuasaan. Gejalanya sudah jelas yang ada di masyarakat perkotaan.

Paul B. Horton dan Chester L. Hunt telah mengemukakan bahwa ada sejumlah kelemahan pada Teori Evolusi yang pasti mendapat perhatian, antara lain adalah :

  1. Data yang mendukung adanya penentuan tahapan dalam masyarakat sebagai serangkaian tahapan yang kerap tidak hati-hati. Bisa disimpulkan bahawa tahapan perkembangan masyarakat telah ditentukan sesuai pada tahapan yang sangat sesuai dengan teori ini.
  2. Urutan dalam tahap perkembangan ini tidak sepenuhnya asertif, sebab ada sejumlah masyarakat yang dapat melampaui tahap tertentu dan langsung menuju tahap selanjutnya, artinya mewati satu tahapan. Berbanding balik dengan sebelumnya, ada pula kelompok orang yang cuma berjalan mundur, dan tidak berjalan maju seperti apa yang diinginkannya.
  3. Pandangan bahwa dalam perubahan sosial ini akan berakhir di puncaknya saat masyarakat telah mencapai kesejahteraan dalam arti luas, terlihat harus ditinjau ulang. Ini karena bila perubahan memang hal konstan, artinya setiap urutan tahapan dari perubahan akan mencapai sebuah titik akhir.

2. Teori Konflik

Pada teori konflik ini mengungkapkan jika konflik atau perselisihan berasal dari adanya perselisihan kelas dengan kelompok yang sudah mengendalikan modal atau pemerintahan bersama kelompok tertindas dalam hal materi. Sehingga hal tersebut lebih mengarah pada perubahan sosial.

Sumber perubahan sosial yang sangat penting dalam perspektif ini adalah konflik kelas sosial di masyarakat. Perspektif tersebut memiliki prinsip bahwa dalam konflik sosial dan perubahan sosial adalah hal-hal yang selalu melekat di struktur masyarakat. Teori ini berdasarkan dari pemikiran Karl Marx, yakni konflik kelas sosial adalah sumber paling penting dan mempunyai pengaruh di dalam seluruh perubahan sosial.

3. Teori Fungsional

Dalam teori fungsional, beranggapan jika setiap elemen masyarakat akan memberi fungsi untuk elemen masyarakat lain. Adanya perubahan yang ada pada bagian masyarakat dapat mengakibatkan perubahan dalam bagian lainnya.

Konsep kejutan budaya berdasarkan pendapat dari William F. Ogburn, ia mencoba mengulas perubahan sosial ke dalam kerangka fungsional. Menurutnya pendapatnya, meski unsur masyarakat ini saling berhubungan satu dengan lainnya, sejumlah elemen bisa berubah dengan sangat cepat, sedangkan yang lain tidak. Keterlambatan akan hal seperti itu menghasilkan perpecahan sosial dan budaya antara sejumlah unsur yang berubah secara cepat dan unsur-unsur yang lamban. Kesenjangan ini bisa menyebabkan goncangan sosial dan budaya ke masyarakat.

4. Teori Siklus

Pada teori siklus ini punya perspektif sangat menarik untuk melihat perubahan sosial yang diakibatkan oleh asumsi jika perubahan sosial tak bisa sepenuhnya dikendalikan siapapun. Sekalipun orang-orang tersebut telah terampil. Di setiap masyarakat, ada siklus yang perlu diikuti. Kebangkitan dan penurunan peradaban (budaya) ini tidak terelakkan dan perubahan sosial ini tidak selalu baik.

Teori Oswald Spengler menyatakan jika dalam setiap masyarakat dan telah berevolusi lewat 4 tahap perkembangan diantaranya pertumbuban manusia, dimulai dari kanak-kanak, kemudian remaja, dewasa, hingga tua. Oswald beranggapan bahwa di dalam masyarakat Barat sudah mencapai masa jayanya di masa dewasa, sejak abad ke-15 ini kebangkitan kembali. Sejak saat itulah, maka peradaban Barat telah mulai menurun dan menjadi tua. Tidak ada yang dapat menghentikan prosesnya, misalnya seperti yang telah terjadi pada peradaban Babilonia yang ada di Mesir, Yunani, dan Roma yang terus menurun sampai akhirnya ambruk.

Ciri Ciri Perubahan Sosial

Adapun dari ciri-ciri dari perubahan sosial adalah :

  1. Dilakukan secara sengaja
  2. Terjadi di berbagai tempat
  3. Prosesnya berkelanjutan
  4. Bersifat imitative (ketergantungan serta saling mempengaruhi antar kelompok)
  5. Terdapat hubungan kausalitas

Demikianlah penjelasan tentang beberapa Teori Perubahan Sosial. Setiap seseorang/ masyarakat pasti mengalami perubahan dengan terus-menerus sebab mempunyai pemikiran dan kemampuan yang terus mengalami perkembangan dari waktu ke waktu. Semoga dari pemaparan di atas ini kita dapat lebih tahu dan mengerti mengenai apa itu perubahan sosial dan bagaimana ciri-ciri dari perubahan sosial.

Baca juga:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *