31 Macam Jenis Hormon Manusia Beserta Fungsinya Lengkap

Posted on

31 Macam Jenis Hormon Manusia Beserta Fungsinya Lengkap

Hormon Pada Manusia – Hormon yang ada dalam tubuh manusia mempunyai peranannya masing-masing. Setiap hormon mempunyai kegunaan serta fungsi yang dibutuhkan oleh tubuh. Hormon yang dihasilkan manusia menjadi pemicu organ dalam tubuh manusia, supaya bisa bekerja dengan maksimal serta efektif. Hormon manusia juga memberi efek baik saat kita tak memiliki hormon itu, kita merasa ada yang kurang di dalam tubuh.

Hormon Manusia

Adalah hasil yang berupa zat kimia yang dihasilkan oleh organ tubuh manusia yaitu dari kelenjar endokrin yang kegunaannya adalah untuk bisa membantu dan memicu fungsi organ di dalam tubuh. Hormon yang secara otomatis dihasilkan tubuh berfungsi sebagai pemicu gerak organ di dalam tubuh dan menjadi proses pertumbuhan, reproduksi, metabolisme, kekebalan tubuh serta menghasilkan pola hidup manusia.

Hormon Manusia Beserta Fungsinya

Adiponektin (Acrp30)

Adalah jenis protein yang berasal dari jaringan adipose/lemak di dalam tubuh. Fungsinya untuk mengontrol sebagai proses di dalam metabolisme seperti regulasi glukosa dan katabolisme lipid, lalau membantu dalam mencegah penyakit misalnya seperti aterosklerosis, obesitas, penyakit hati berlemak non-alkohol (NAFLD) , diabetes tipe-2 dll.

Aldesteron (Hormon steroid)

Adalah bagian luar dari korteks adrenal kelenjar adrenal. Fungsinya yaitu ntuk mengorong reabsorpsi natrium di dalam ginjal dan dapat meningkatkan volume darah, sehingga pelepasan kalium dan hydrogen dapat melalui ginjal, meningkatkan kadar retensi air dan kenaikan tingkat tekanan dalam darah.

Androstenedion (4-androstenedion dan 17- ketoestosterone)

Letaknya berada di bagian Kelenjar adrenal dan gonad. Fungsinya yaitu sebagai pendorong produksi estrogen di sel granulosa dengan cara menyediakan substrat andtrostenedion.

Hormon antidiuretik (ADH) (Vasopresion arginine vasopressin)

Letaknya di dalam hipofisis posterior. Fungsinya yaitu mengeluarkan ACTH di hipofisis anterior, dapat menyebabkan vasokontriksi sampai ke tingkat menengah, dan dapat menyebabkan retensi air dalam ginjal.

Angipstensinogen dan angiostensin (AGT)

Letaknya di hati. Fungsinya untuk mengeluarkan aldosteron dari korteks adrenal dipsogen, dan dapat menyebabkan vasokonstriksi atau penyempitan pembuluh darah.

Hormon adrenokortikotropik (ACTH)

Berada dalam komponen dari sumbu hipotalamus –hipofisis-adrenal hipofisis anterior. Fungsinya yaitu untuk meningkatkan penyerapan lipoprotein ke dalam sel kortikal sehingga dapat lebih banyak kolesterol yang tersedia untuk dapat sel-sel korteks adrenal. Bisa mendorong pengangkutan kolesterol dalam mitokondria dan bisa merangsang hidrolisis. Hal tersebut memainkan peran di dalam sintetis dan sekresi gluco serta meneralo kortikosteroid dan steroid androgenic.

Antimullerian hormone (AMH) (sejenis protein, juga dikenal sebagai factor penghambat mullerian (IMF))

Letaknya di dalam testis. Fungsinya sebagai pembatasan sekresi prolaktin dan TRH dari hipofisis anterior, dan dapat menghambat perkembangan saluran Mullerian ke dalam rahim.

Atrial-natriuretic peptide (ANP) (Atriopeptin)

Berada di dalam jantung. Fungsinya yaitu untuk meningkatkan laju filtrasi glomerulus (GFR), yang mengarah ke ekskresi besar membawa natrium dan air, dan meningkatkankan pelepasan asam lemak yang berasal dari jaringan adipose.

Brain natriuretic peptide (BNP) (Tipe B peptide natriuretik)

Sumbernya dari jantung. Fungsinya untuk menurunkan tekanan darah karena bisa membantu mengurangi resistensi pembuluh darah sistemik, dan dapat menurunkan tingkat darah air, sodium dan lemak.

Calcidiol (25-Hidroksivitamin D3 atau bentuk tidak aktif vitamin D3)

Berasal dari kulit/tubulus proksimal ginjal. Berfungsi untuk mengetahui status vitamin D, dan dapat mendorong penyerapan kalsium di usus.

Kalsitonim (CT) (Bentuk aktif dari vitamin D3)

Berada di kelenjar tiroid. Fungsinya yaitu untuk menurunkan kadar kalsium dengan menghambat penyerapan kalsium di dalam usus, dan juga menghambat penyerapan kalsium dalam ginjal hingga bisa mempromosikan eksresi kalsium dengan melalui urin. Hal itu bisa mencegah aktifitas osteoklas yang berada di tulang dan berperan dalam regulasi vitamin.

Cholecystokinin (CCK) (hormon peptide)

Berada di duodenum (usus 12 jari, bagian awal usus kecil). Fungsinya yaitu untuk mendorong pelepasan enzim dalam pencernaan di  pancreas dan empedu di kantong empedu, serta berperan aktif dalam menekan kelaparan dan untuk toleransi obat yang bertanggung jawab dalam sistem pencernaan serta kenyang dengan tepat.

Hormon corticotrophin, releasing (CRH) (corticoliberin, hormone polipeptida dan neurotrotransmiter)

Berada di hipotalamus. Fungsinya untuk untuk respon stress, dengan mereaksikan pelepasan ACTh dari hipofisis anterior, dan dapat menentukan periode kehamilan dan merangsang terjadinya nifas dan waktu pengiriman.

Kortisol (hormone steroid) (Glukokortikoid)

Ada di dalam korteks adrenal. Fungsinya yaitu untuk menghasilkan respon stress dan tingkat glukokortikoid darah dapat menurun, sebagai pengatur metabolism glukosa, dan dapat menekan system kekebalan tubuh. Untuk mendorong metabolism lemak, protein, dan karbohidrat, mengurangi pembentukan tulang. Dapat merangsang pematangan paru-paru janin.

Dhydroepiandrosterone (DHEA) (hormone steroid)

Berada di testis, ginjal, ovarium. Fungsinya yaitu  mevirialisasi (perubahan prenatal yang di gunakan mentukan jenis kelamin, perubahan postnatal penyebab pubertas laki-laki norma, serta efek dari banyaknya androgen pada anak perempuan) dan merupakan anabolisme (melibatkan proses ke perkembangan dalam organ dan jaringan).

Dopamin (DPM/PIH/DA) (prolaktin penghambat hormone)

Terletak di hipotalamus dan ginjal. Fungsinya yaitu untuk menentukan perilaku, kognisi dan gerakan sadar. Dapat meningkatkan tekanan yang ada pada denyut jantung dan tekanan darah. Dapat berperan fitur psikologis misalnya dalam motivasi hukuman dan imbalan. Dan dapat mengontrol pola tidur, memori kerja, mood, serta konsentrasi dan keterampilan belajar.

Dihidrostestoteron (DHT) (hormone s*ks androgen atau laki-laki)

Letaknya di dalam enzim 5a-reduktase. Fungsinya yaitu untuk meningkatkan produksi hormone yang terdapat di prostat, folikel rambut, testis, dan pada kelenjar adrenal. Bertugas bertanggung jawab untuk pola kebotakan laki-laki. Berperan serta dalam pertumbuhan prostat (benih prostatic hyperplasia dan serta kanker prostat) dan diferensiasi.

Endotelin (Suatu jenis protein)

Terdapat sel x perut. Berfungsi mendorong kontraksi halus otot-otot perut.

Enkephalin (Endorfin)

Terdapat dalam ginjal. Berfungsi sebagai pengaturan nyeri.

Estradiol (E2) (Hormon s*ks)

Ada pada testis laki-laki dan para ovarium perempuan. Fungsinya pada laki-laki adalah sebagai pencegah apoptosis (kematian sel deprogram) dari sel germinal. Sedangkan pada wanita berperan dalam hal pembekuan darah dan keseimbangan cairan, sebagian jenis-jenis kanker payudara, paru-paru dapat berfungsi dengan baik, kesehatan pada pembuluh darah dan kulit, dll, kemudian dapat meningkatkan aktivitas pembakaran lemak, pertumbuhan rahim dan endometrium, serta pembentukan tulang, dll.

Yang juga dapat menyebabkan dalam menentukan tinggi badan tubuh anda, dapat membantu massa otot menjadi lebih rendah, dan mengurangi gerakan di dalam usus. Hal ini mereaksikan sintesis protein dan dapat meningkatkan kolesterol baik, trigliserida, kortisol, serta hormone pertumbuhan dll.

Estron (E1) (hormone s*ks, jenis estrogen)

Ada di ovarium serta jaringan adipose. Fungsinya yaitu sebagai pembantu menjaga dalam kesehatan dengan menyeluruhan, terutama kesehatan wanita menopause dan dapat membuat penyakit tertentu pergi.

Estradiol (E3) (hormone s*ks, jenis estrogen)

Berada di dalam plasenta selama hamil. Fungsinya yaitu sebagai penjaga rahim agar diam selama masa kehamilan.

Folicle-stimulating hormone (FSH)

Berada di dalam kelenjar hipofisis anterior. Berfungsi dalam proses pematangan folikel graafian di ovarium. Fungsinya yaitu bisa mereaksikan spermatogenesis dan merangsang produksi protein antrogen serta mengikat dalam testis, pada pria dapat mengatur pertumbuhan, pubertas dan proses reproduksi di dalam tubuh lainnya.

Growth hormone-releasing hormone (GHRH) (faktor pertumbuhan hormone pelepas (GRF atau GHRF))

Terletak di hipotalamus. Fungsinya untuk memicu pelepasan hormone pertumbuhan di kelenjar hipofisis anterior.

Thyroid-stimulating hormone (TSH) (Thyrotropin)

Berada di dalam kelenjar hipofisis anterior. Berfungsi untuk mengatur pelepasan tiroksin (T4) dan triiodothyronime (T3).

Insulin

Berada di dalam sel beta pankreas. Fungsinya yaitu untuk mengatur metabolism karbohidrat dan lemak, dapat membantu dalam menjaga kadar glukosa darah yaitu dengan cara meningkatkan penyerapan glikosa yang ada dalam sel-sel hati, otot, dan jaringan lemak. Glukosa yang disimpan berbentuk glikogen otot dan juga hati. Insulin juga bisa menghambat pelepasan glucagon yang tak bisa memungkinkan tubuh menggunakan lemak, yang menjadi sumber energi dengan melibatkan proses metabolisme.

Testosteron (hormone s*ks laki-laki) (hormone steroid)

Berada di dalam testis laki-laki dan ovarium wanita. Fungsinya pada laki-laki yaitu  menentukan kepadatan di tulang, mementukan kekuatan pada massa otot. Hal ini berperan di dalam pertumbuhan bentuk jakun, jenggot, dan rambut ketiak, bulu dada, rambut kaki, dll. dan dalam perubahan tersebut mengenai pendalaman suara, pubertas (pematangan organ s*ksual, serta pengembangan skrotum, libido, dll.

Luteinizing hormone (LH) (lutropin)

Terdapat di hipofisis anterior. Berfungsi mengatur ovulasi pada wanita, dan pada laki-laki testosterone yang diproduksi dalam testis dengan adanya hormon.

Epinefrin (EPI) (Adrenalin, hormone dan neurotransmitter)

Berada di medula adrenal. Fungsinya untuk menentukan lari atau melawan respon, dapat meningkatkan pasokan oksigen dan glukosa ke otak dan otot dengan cara meningkatkan denyut jantung dan volume stroke, dapat meningkatkan katalisis dari glikkogen di dalam hati, dll. Fungsi lainnya adalah dapat mendorong relaksasi atau kontraksi otot polos bergantung dari jaringan. Dan hal ini dapat merangsang dalam pemecahan lipid di dalam sel emak dan menekan aktivitas yang terdapat di system kekebalan tubuh.

Calcitriol (1,25-Dihydroxyvitamin D3)

Berada di kulit atau tubulus proksimal ginjal. Fungsinya untuk mengontrol pengiriman kalsium dari darah ke urin oleh ginjal, dapat meningkatkan penyerapan kalsium di usus ke dalam darah dan dapat membantu mereaksikan pelepasan kalsium ke dalam darah yang berasal dari tulang. Hal ini menghambat pelepasan yang berasal dari kalsitonin.

Antimullerian hormone (AMH)

Merupakan sejenis protein dan menjadi faktor penghambat yang letaknya di testis. Fungsinya yaitu sebagai pembatasan sekresi prolaktin dan TRH di hipofisis anterior, serta dapat menghambat perkembangan di dalam saluran Mullerian ke dalam rahim.

Demikianlah macam-macam Hormon Pada Manusia yang lengkap dengan penjelasannya. Semoga mudah dipahami dan bermanfaat bagi anda semua.

Baca Juga :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *