3 Pengertian Tari Tradisional : Tari Klasik, Tari Rakyat dan Tari Kreasi Baru Serta Contohnya Lengkap

Posted on

Pengertian Tari Tradisional – Indonesia memang di kenal sebagai bangsa yang memiliki berbagai keanekaragaman budaya yang mana salah satu budaya pada setiap adat adalah tarian Tradisional. Namun masih banyak yang belum mengerti arti sebenarnya dari Tari Tradisional karena tari tradisional sendiri meliputi 3 kategori yakni tari klasik, tari rakyat, dan tari kreasi baru.

Pengertian Tari Tradisional Beserta Contohnya

Khususunya bagi para pelajar yang memang di tuntut harus mengetahui seni budaya, jadi wajar saja jika kebanyakan dari mereka belum paham dan masih bingung dalam membedakan antara Tari Tradisional, Tari Klasik, Tari Rakyat, dan Tari Kreasi Baru karena memang di lihat dari segi bahasa tampak sama.

pengertian tari tradisional

Maka dalam hal ini saranailmu.com akan memberikan beberapa penjelasan yang lengkap mengenai pengertian tari tradisional serta perbedaan antara Tari Klasik, Tari Rakyat, dan Tari Kreasi Baru. Silahkan anda simak pembahasan tari tardisional berikut ini.

Pengertian Tari Tradisional

Jika di artikan secara singkat Tari Tradisional merupakan tarian yang di tumbuh dan di kembangkan secara turun menurun di suatu daerah tertentu oleh masyarakatnya. Pada umumnya tari tradisional mempunyai nilai historis yang tinggi, pedoman yang cukup luas serta berpokok pada adaptasi adat istiadat lingkungan sekitar tempat di mana tumbuhnya.

Jika di lihat dari segi koreografi, tari tradisional ini meliputi 3 jenis tarian yakni tari rakyat, tari klasik, dan tari kreasi baru. Agar lebih jelasnya kita akan uraikan secara satu persatu, sebagai berikut.

1. Pengertian Tari Rakyat (Tari Folklasik)

Tari rakyat merupakan tarian tradisional yang di ciptakan/lahir dari kebudayaan masyarakat local, hidup dan kemudian berkembang sejak zaman dahulu (primitive) lalu di teruskan secara turun menurun hingga sekarang. Namun, Tari rakyat atau juga yang di sebut juga tari folklasik biasanya mempunyai ciri khas yakni nuansa sosial, merujuk pada adat dan kebiasaan masyarakat, serta memiliki gerak, rias, dan kostum yang sederhana. Beberapa contoh tari tradisional yang merupakan jenisnya tari rakyat adalah Lengger, Tayub, Orek-Orek, tari Piring, Joget, Kubrasiwa, Buncis, Ndulalak, Sintren, Angguk, dan tari Rodat. Yang perlu anda ketahui juga bahwasanya tari rakyat biasanya sarat akan nilai magis yang kuat.

2. Pengertian Tari Klasik

Lalu yang kedua adalah tari klasik dimana memiliki arti sebagai tari tradisional yang lahir di lingkungan keraton, kemudian hidup dan berkembang sejak zaman feodalisme, dan di wariskan secara turun menurun pada kalangan bangsawan. Tari klasik ini biasanya memiliki berbagai ciri yang khas di antaranya berpegang tegus terhadap paham tertentu (ada standarisasi), mampunyai nail estetis yang tinggi dan makna yang dalam dan juga di hadirkan dalam penampilan yang serba mewah baik dari gerakan, riasan sampai dengan kostum yang di gunakan.

Beberapa contoh tari tradisional yang masuk di dalam kategori tari klasik di antaranya tari bedaya, srimpi, lawung ageng, lawung alit, Gathotkaca Gandrung, Bondabaya, Bandayuda, Palguna-palgunadi, Retna Tinanding, dan tari Srikandi Bisma.

3. Pengertian Tari Kreasi Baru

Tari kreasi baru adalah tarian klasik yang di aransemen dan di kembangkan sesuai perkembangan zaman, namun tetap dengan mempertahankan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Tari kreasi baru biasanya di ciptakan oleh para ahli tari.

Beberapa contoh dari tari kreasi di antaranya dari karya-karya Bagong Kusudiarjo dan Sauti. Contoh tari kreasi baru misalnya Tari Kupu-Kupu, Tari Merak, Tari Roro Ngigel, Tari Ongkek Manis, Tari Manipuri, dan Tari Roro Wilis.

Itulah beberapa penjelasan mengenai Pengertian Tari Tradisional dan Contohnya Lengkap , Semoga bermanfaat. Terima Kasih

Baca Juga : 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *