Puisi Lama : Pengertian, Ciri Ciri, dan Jenis Jenisnya Terlengkap

Posted on

Pengertian Puisi Lama, Ciri Ciri, dan Jenis Jenisnya

Puisi Lama – Puisi adalah salah satu media yang sering dipakai untuk menyampaikan sebuah pesan. Pesan ini bisa berbentuk nasihat atau ungkapan pribadi seseorang untuk orang lain. Seringkali puisi berisi kata – kata indah yang tersusun sedemikian rupa berdasarkan tema tertentu. Di Indonesia, jenis – jenis puisi dibagi menjadi tiga yaitu puisi lama, puisi baru, dan juga puisi kontemporer. Pada artikel kali ini, akan membahas mengenai puisi lama. Berikut ini penjelasan lebih jelasnya.

Pengertian Puisi Lama

Puisi lama sudah ada sejak zaman dahulu kala dan sering dipakai dalam upacara upacara adat. Puisi lama ialah puisi yang mempunyai aturan – aturan dan mempunyai makna. Aturan dalam puisi lama berhubungan dengan komitmennya pada :

  1. Jumlah kata dalam 1 baris
  2. Jumlah baris dalam 1 bait, bisa 2, 4, maupun lebih
  3. Banyaknya suku kata
  4. Rima dan irama

Ciri – Ciri Puisi Lama

Selain tergolong pada sejumlah aturan, puisi lama terlihat pula dari ciri – cirinya. Ciri – ciri puisi lama diantaranya adalah :

  • Terlihat kaku, sebab puisi lama sangat tergantung dengan aturan di dalamnya
  • Merupakan karya turun temurun serta tidak diketahui siapa pengarangnya
  • Merupakan sastra lisan sebab disampaikan dari mulut ke mulut

Jenis – Jenis Puisi Lama

Puisi lama dapat disebut sebagai warisan leluhur. Puisi lama terdapat beberapa jenis, yakni :

1. Syair

Syair asalnya dari Negara Arab.
Jenis yang puisi lama ini lebih mengarah pada cerita. Mengenai aturannya sendiri, diantaranya adalah berikut :

  • Tiap bait terdiri dari empat baris
  • Tiap baris terdiri dari 8—12 suku kata
  • Setiap baris ialah isi dan saling terkait
  • Mempunyai rima a-a-a-a.

2. Pantun

Nah, jenis puisi lama yang satu ini pasti akrab di telinga kalian. Pantun terkenal luas oleh masyarakat. Sampai sekarang pun pantun masih sering digunakan, baik dalam upacara adat atau untuk sekedar komunikasi. Acara pernikahan dalam adat Betawi ini juga masih melestarikan budaya dengan menggunakan pantun di dalamnya.
Pantun berasal dari Minangkabau, jenis ini awalnya digunakan untuk menjalin pergaulan di masyarakat. Ciri khas dari pantun ini cukup banyak, antara lain :

  • Bersajak/ mempunyai rima a-b-a-b
  • Tiap bait terdiri atas 4 baris
  • Setiap 1 baris bisa terdiri atas 8 – 12 suku kata
  • Baris pertama & kedua berisi sampiran, yaitu kata – kata pembuka yang tidak ataupun kurang berkaitan dengan maksud dari pantun.
  • Dan baris ketiga & keempat berisi isi dari puisi tersebut.
  • Berdasarkan isinya, pantun terdiri dari pantun anak, pantun teka-teki, pantun muda/i, pantun nasehat, serta pantun jenaka.

3. Seloka

Seloka ialah jenis puisi Melayu. Nama lain seloka ialah pantun berkait, hal ini disebabkan karena terdiri atas lebih satu bait yang masih berkait. Seloka berisi mengenai sindiran, ejekan, ataupun senda gurau yang disampaikan dalam suatu perumpamaan. Berikut ini adalah cirinya dari seloka :

  • Tiap bait minimal terdiri dari empat baris, bisa lebih asalkan genap.
  • Tiap baris terdiri dari 8—12 suku kata.
  • Tiap baris ialah isi puisi.
  • Mempunyai rima a-b-a-b
    Ciri pada seloka ialah bait kedua & keempat, pada bait pertama digunakan pada baris pertama, dan untuk ketiga pada bait selanjutnya. Ciri khas ini terdapat pada setiap bait.

4. Gurindam

Gurindam merupakan syair yang singkat. Puisi lama jenis gurindam ini isinya adalah tentang suatu nasihat. Puisi ini berasal dari Negara Tamil (India).
Ciri-cirinya ialah sebagai berikut :

  • Tiap bait terdiri dari dua baris.
  • Tiap baris terdiri dari 8—12 suku kata.
  • Mempunyai rima a-a.
  • Tiap baris ialah isi.

5. Karmina

Karmina memiliki syarat yang tak beda jauh dengan pantun, ia bisa dibilang adalah jenis pantun singkat. Pantun singkat/ kilat ini biasanya dipakai untuk menyindir seseorang. Ciri – cirinya sendiri pun tidak terlalu berbeda dengan pantun, seperti berikut :

  • Tiap bait terdiri dari dua baris
  • Tiap baris terdiri dari 8—12 suku kata
  • Rima terdapat di tiap frasa dengan menggunakan pola a-b-a-b
  • Frasa pertama bagian baris pertama berima sama menggunakan frasa pertama di baris kedua, begitu juga dengan frasa selanjutnya pada tiap baris
  • Baris pertama ialah sampiran, sementara isi ada di baris kedua.

6. Mantra

Jenis puisi lama yang menarik yakni adalah mantra, karena mantra sering digolongkan dengan hal-hal yang berisi kekuatan ghaib. Mantra memiliki rima dan irama dan terkenal dengan sifat yang misterius. Bahasa yang dipakai dalam mantra biasanya dengan majas metafora dan sifatnya esoferik. Esoferik adalah bahasa khusus yang digunakan antara pembicara dengan lawan bicara. Ciri khusus dari jenis puisi mantra ini tidak ada. Satu – satunya ciri khas hanya sebagian kata yang diulang sebagai rasa sugesti bagi pendengar.

7. Talibun

Hampir mirip jenis pantun, talibun adalah jenis jenis puisi lama yang sama memiliki sampiran dan isi. Hal yang membedakan dari pantun adalah talibun berisi lebih banyak baris, yakni sekitar 6 – 20 baris. Jumlah baris talibun harus berjumlah genap. Dalam talibun, setengah isinya adalah sampiran dan setengahnya lagi adalah isi. Misalnya, apabila talibun berisi 6 baris maka untuk 3 baris pertama ia lah sampiran dan untuk3 baris selanjutnya ialah isi, dengan sajak a-b-c-a-b-c.

Itulah pembahasan tentang puisi lama. Jenis puisi lama terikat beragam aturan mulai dari segi rima, bait, sampai suku katanya. Tiap jenisnya memiliki ketentuan yang beda dengan jenis lainnya. Selamat belajar.

Baca juga:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *