Tanda Baca – Pengertian, Fungsi, Jenis Dan Contohnya

Posted on

Pengertian Tanda Baca – Fungsi, Jenis Dan Contohnya Lengkap

Penggunaan Tanda Baca – Tanda baca adalah simbol dalam bahasa, yang memiliki berbagai bentuk dan fungsinya masing-masing. Sebuah kalimat tak lengkap bila tak ada tanda bacanya. Pengertian lain dari tanda baca adalah simbol yang tak berhubungan dengan fenom atau suara, kata serta frasa pada sebuah bahasa tapi memiliki peranan dalam menunjukkan struktur organisasi/tulisan. Dan juga intonasi/jeda yang dapat diamati ketika pembacaan dilakukan.

Pengertian Tanda Baca

Aturan tanda baca tidak sama dengan bahasa, lokasi, waktu dan terus mengalami perkembangan. Ada pula aspek tanda baca yaitu gaya khusus yang karenanya tergantung pada pilihan penulis tersebut.

Fungsi Tanda Baca

  • Untuk mengatur jeda ketika seseorang membaca suatu kalimat.
  • Untuk mengatur intonasi dalam pembacaan suatu kalimat.
  • Untuk memberi penegasan kalimat (seperti kalimat tanya, kalimat perintah dan lain sebagainya)
  • Untuk menggambarkan struktur kata atau kalimat yang ada dalam sebuah tulisan.
  • Untuk menunjukkan tata kata yang ada di dalam suatu tulisan.

Jenis-Jenis dan Contoh Penggunaan Tanda Baca

Tanda Titik (.)

Fungsinya sesuai dengan letak tanda titik itu berada, penggunaan tanda titik antara lain yaitu :

  • Di akhir kalimat atau tulisan yang berupa bukan suatu seruan atau pernyataan.
  • Di belakang angka atau hurug yang ada dalam bagan, daftar dan juga ikhtisar.
  • Sebagai pemisah angka pada jam, menit dan detik yang menjelaskan waktu.
  • Di daftar pustaka, letak tanda titik ini berada pada nama penulis dan judul tulisan yang berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru.
  • Sebagai pemisah bilangan ribuan atau kelipatannya.

Contoh Penggunaan Tanda Baca Titik

  • Kakaknya seorang Tentara.
  • Reni tiba pukul 13.05 (13 lewat 5 menit)

Tanda titik digunakan di akhir judul karangan, judul tabel dan lain sebagainya. Sebagai pemisah bilangan ribuan atau kelipatannya yang tak menjelaskan jumlah, dan di akhir alamat pengirim serta tanggal surat dan nama alamat si penerima surat.

Tanda Koma (,)

  • Menjadi pemisah kaliat setara dengan kalimat setara setelahnya.
  • Dipakai diantara unsur dalam perincian atau pembilangan
  • Menjadi pemisah anak kalimat dari induk kalimat, jika anak kalimat mendahului induk kalimatnya.
  • Dipakai dibelakang kata atau ungkapan penghubung antar kalimat yang ada pada awal kalimat. Dan juga didalamnya “oleh karena itu”, “jadi”, , “lagi pula, “meskipun begitu”, “akan tetapi”, dan lain sebagainya.
  • Menjadi kata pemisah seperti “o”, “ya”, “wah” “aduh” dan lain sebagainya dari kata lain yang terdapat pada kalimat.
  • Menjadi pemisah petikan langsung dari bagian lain dari kalimat
  • Dipakai antara nama dan alamat; bagian-bagian alamat, tempat dan tanggal dan nama tempat dan wilayah atau negara yang ditulis secara urut.
  • Dipakai untuk menjelaskan bagian nama yang dibalik susunannya dalam penulisan daftar pustaka.
  • Dipakai antara nama orang dan gelar akademik yang menempel untuk membedakannya dari singkatan nama diri, keluarga serta marga.
  • Dipakai untuk mengapit keterangan tambahan yang sifatnya tidak membatasi.

Contoh Penggunaan Tanda Baca

  • Ayah membeli sepeda, buku dan tas.
  • Oleh karena itu, kita harus berhati-hati.

Tanda Titik Koma (;)

  • Menjadi pemisah di bagian kalimat yang sejenis dan setara.
  • Menjadi pengganti kata penghubung untuk memisahkan kalimat setara dalam kalimat majemuk.

Contoh Penggunaan Tanda Baca Titik Koma

  • Sudah terlanjur datang; Andi belum ada dirumah.
  • Nimas mencuci sepeda; Nila mencuci piring; Nindi mengepel lantai.

Tanda Titik Dua (:)

  • Dipakai untuk setelah kata atau ungkatap yang membutuhkan pemerian.
  • Dipakai di antara jilid atau nomor dan halaman, diantara surat dan ayat dalam kitab suci, di antara juudl dan anak judul sebuah karangan, dan juga nama kota dan penerbit buku acuan dalam karangan.
  • Dipakai dalam teks drama setelah kata yang menggambarkan pelaku dalam percakapan.
  • Dipakai diakhir pernyataan lengkap apabila diikuti rangkaian atau pemerian.

Contoh Penggunaan Tanda Baca Titik Dua,

  • Nama: Andre Setiadi
  • Karangan Ali Hakim, Pendidikan Seumur Hidup: Sebuah Studi, sudah terbit.

Tanda Hubung (-)

  • Dipakai untuk menjadi penghubung suku kata dasar atau kata yang memiliki himbuan yang terpisah oleh pergantian baris.
  • Dipakai untuk menyambungkan unsur kata ulang.
  • Dipakai unutk menghubungkan hurud dari kata yang dieja satu-satu dan bagian tanggal
  • Dipakai untuk merangkai satu kata dengan kata selanjutnya atau sebelumnya yang diawali dengan huruf kapital, kata atau huruf dengan angka dan angka dengan kata/huruf.
  • Dipakai merangkai unsur bahasa Indonesia dengan unsur bahasa asing.

Contoh Penggunaan Tanda Hubung Dalam Tulisan

  • 24-03-18
  • Besok kita akan pergi jalan-jalan ke desa.
  • Mimim menjadi peringkat ke-2 di kelasnya.

Tanda Pisah (–)

  • Sebagai pembatas penyisipan kata atau kalimat yang memberikan penjelasan di luar bangun kalimat
  • Untuk memberi penegasan terdapatnya keterangan aposisi atau keterangan yang lain menjadikan kalimat lebih jelas
  • Dipakai di antara dua bilangan atau kata dengan arti “sampai dengan” atau “sampai ke”

Contoh Penggunaan Tanda Pisah

Doni bekerja di kantor itu mulai Januari 2016 – Maret 2017

Tanda Elipsis (…)

Pemakaian tanda elipsis biasanya digunakan dalam kalimat atau dialog yang terputus-putus dan untuk memberikan petunjuk bahwa dalam suatu kalimat atau naskah terdapat bagian yang dihilangkan.

Contoh Penggunaan Tanda Elipsis

  • Aku ingin….liburan, bagaimana kalau kita berangkat minggu ini.
  • ….kemudian dia akan pulang ke rumahnya.

Tanda Tanya (?)

Penggunaan tanda tanya yaitu diakhir kalimat tanya dan dalam kurung adalah untuk menyatakan bagian kalimat yang disangsikan kebenarannya.

Contoh Penggunaan Tanda Tanya

  • Ia dilahiran di tahun 2000 (?). Uangnya sebanyak 10 juta rupiah (?) hilang.
  • Apakah jurusanmu?

Tanda Seru (!)

Penggunaan tanda seru juga di akhir kalimat perintah, dan diungkapkan sebagai pernyataan yang memberi kesungguhan, ketidakpercayaan, ketakjuban maupun rasa emosi yang kuat.

Contoh Penggunaan Tanda Seru

  • Hebat!
  • Semangat!
  • Segera selesaikan tugasmu!
  • Diam!

Tanda Kurung ((…))

Penggunaan tanda kurung adalah untuk mengapit tambahan keterangan/penjelasan, untuk mengapit keterangan atau penjelasan yang bukan integral pokok pembicaraan, untuk mengapit angka atau huruf yang merinci suatu urutan keterangan, dan juga mengapit huruf atau kata yang kehadirannya di dalam teks dapat dihilangkan.

Contoh Penggunaan Tanda Kurung

  • Dilaksanakan sesuai dengan GBHN (Garis Besar Haluan Negara)
  • Tabel itu (tabel 2.1) menjelaskan tentang perbedaan antara hewan karnivora, herbivora dan omnivora.

Tanda Kurung Siku ([…])

Biasanya digunakan untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan pada kalimat atau bagian kalimat yang ditulis orang lain. Secara umum tanda ini digunakan untuk menyatakan bahwa adanya kesalahan dalam naskah asli, dan mengapit keterangan dalam kalimat penjelas yang sudah memiliki tanda kurung.

Contoh Penggunaan Tanda Kurung Siku

  • Perbedaan kedua proses ini (persamaannya dibicarakan dalam Bab II [lihat halaman 30-35]) perlu diceritakan kembali di sini.
  • Permaisuri itu me[l]hat raja dibunuh.

Tanda Petik (“…”)

Tanda ini digunakan untuk mengapit petikan langsung, yang sumbernya dari pembicaraan dan juga naskah atau bahan tulisan lainnya. Dengan mengapit judul syair, karangan, atau bab buku yang dipakai dalam kalimat, dan juga mengapit istilah ilmiah yang kurang dikenal atau kata yang mempunyai arti khusus.

Contoh Penggunaan Tanda Petik

Dia dikenal dengan julukan “si pahit lidah”

“aku tidak mengenai dia”, kata Indri.

Tanda Petik Tunggal (‘…’)

Tanda petik tunggal dipakai untuk mengapit petikan yang tersusun dalam petikan serta mengapit makna, terjemahan, atau penjelasan kata atau uangkapan asing.

Contoh Penggunaan Tanda Petik Tunggal

  • ‘tok,tok,tok’ pintunya sudah diketuk tapi tidak ada orang yang membuka.
  • Beautiful berarti ‘cantik’

Tanda Garis Miring (/)

Tanda ini digunakan pada nomor surat, nomor pada kalimat dan penandaan masa satu tahun yang terbagi dalam dua tahun takwim dan juga sebagai pengganti kata atau dan tiap.

Contoh Penggunaan Tanda Garis Miring

  • Motor itu melaju kecepatan 100 Km/jam
  • 17/PK/2018 Jalan Merdeka III/10 Masa Bakti 2018/2019 Tahun Ajaran 2018/2019.

Tanda Penyingkat atau Apostrof (‘)

Pada umumnya tanda penyingkat digunakan untuk menggambarkan penghilangan bagian kata atau bagian angka tahun.

Contoh Penggunaan Tanda Penyingkat

  • UUD ’45 (’45 menunjukkan tahun 1945)
  • Walau ke ujung dunia kau ‘kan ku cari (‘kan menunjukkan kata akan)

Sekian penjelasan lengkap mengenai penggunaan tanda baca yang dilengkapi juga dengan fungsi, jenis, dan contohnya. Semoga artikel ini mudah dipahami dan dapat menjadi referensi yang tepat bagi anda yang sedang belajar tentang penggunaan tanda baca. Semoga bermanfaat.

Baca Juga :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *