Litosfer : Pengertian, Sifat, Macam Lapisan dan Batuan Penyusunnya Terlengkap

Posted on

Pengertian Litosfer, Sifat, Macam Lapisan dan Batuan Penyusunnya

Litosfer – adalah kulit terluar dari planet berbatu. Litosfer berasal dari bahasa Yunani yakni Lithos yang berarti batu dan sphare yang berarti lapisan. Litosfer juga biasa disebut dengan kulit bumi. Litosfer memiliki ketebalan sekitar 1.200 km. Lapisan ini dipecah menjadi bagian atau lempeng tektonik. Lempengan ini terus bergerak dan bertanggung jawab untuk aktivitas geologi di bumi.

Lapisan Litosfer

Lapisan Litosfer dibagi menjadi 2 bagian utama yaitu ;

1. Lempeng Samudra (SiMa)

Lempeng Samudra atau SiMa (Silesium Magnesium) adalah lapisan kulit bumi yang tersusun oleh logam – logam silisium dan magnesium. Lempeng ini terbentuk oleh senyawa SiO2 dan MgO. Lempeng SiMa lebih besar dari Lempeng Benua (SiAl) karena mengandung besi dan magnesium. Dimana lempengan ini tersusun atau mineral vero magnesium dan batuan basalt. Lempengan ini bersifat elastis dan memiliki ketebalan rata – rata 5 – 15 km.

2. Lempeng Benua (SiAl)

Lempeng Benua atau SiAl merupakan lapisan kulit bumi yang tersusun atas logam silesium dan logam aluminium. Pada lapisan ini terbentuk dari berbagai batuan. Batuan itu antara lain dari batuan sedimen, granit, andesit, metamorf dan batuan lain yang terdapat dalam dataran benua. Lapisan ini memiliki sifat padat dan memiliki ketebalan rata – rata 20 – 80 km.

Astenosfer menopang Litosfer, dimana bagian ini merupakan bagian lebih lemah, lebih panas, dan lebih dalam dari mantel. Batas antara litosfer dan astenosfer dibedakan dalam responnya terhadap tegangan. Litosfer tetap padat dalam jangka waktu geologi dalam waktu relatif lama dan berubah secara elastis karena retakan – retakan. Sedangkan astenosfer berubah seperti cairan kental. Litosfer terpecah menjadi beberapa lempeng yang mengakibatkan terjadinya gerakan benua akibat adanya konfeksi yang terjadi di dalam astenosfer.

Batuan Penyusun Litosfer

Benda alam yang menjadi penyusun utama di muka bumi adalah batuan. Pada umumnya batuan merupakan campuran mineral yang tergabung secara fisik antara mineral satu dengan mineral lainnya. Beberapa batuan hanya tersusun atas beberapa mineral saja. Sedangkan mineral lainnya tersusun oleh gabungan mineral yang berasal dan bahan organik dan bahan vulkanik. Berdasarkan proses terjadinya batuan yang menyusun litosfer terbagi menjadi 3 bagian yaitu, bagian beku, batuan sedimen dan batuan metamorf.

1. Batuan Beku

merupakan salah satu batuan pembentuk litosfer. Batuan ini terbentuk dari magma yang mendingin. Batuan beku di bawah permukaan disebut sebagai batuan intrusif. Sedangkan di atas permukaan disebut sebagai batuan ekstrusif. Magma ini dapat berasal dari batuan setengah cair yang berada di mantel ataupun kerak bumi. Umumnya proses pelehan terjadi karena proses berikut :

  1. kenaikan temperatur;
  2. penurunan tekanan;
  3. perubahan komposisi.

Lebih dari 700 tipe batuan beku telah berhasil dideskripsikan, sebagian besar terbentuk di bawah kerak bumi. Batuan Beku memiliki beberapa ciri – ciri untuk dapat mudah diamati yaitu :

  1. Homogen dan kompak
  2. Tidak terdapat pelapisan seperti batuan metamorf dan sedimen
  3. Tidak mengandung fosil
  4. Berstruktur kristalis/tersusun atas kristal – kristal (amorf)

• Batuan Beku dapat dibedakan menjadi 3 berdasarkan tempat pembekuannya, yaitu :

  1. Batuan beku dalam (tubir/plutonik)
    adalah batuan yang membeku di dalam dapur magma.
    Contoh : Granit, Diorit dan Gabro.
  2. Batuan Beku Luar (Batuan Leleran/(Ekstrusiva))
    adalah batuan yang terbentuk dari magma yang membeku di luar bumi.
    contoh : Riolit, Basalt, Andesit, dan Batu Apung.
  3. Batuan Beku Gang ( Batuan Korok/Hypoabisik)
    adalah batuan yang terbentuk dalam korok – korok/gang. Proses pembentukannya tidak lebih cepat dari batuan beku luar. Melainkan lebih cepat dengan batuan beku dalam.
    Contoh : Porfir, Granodiorit, Dunit.

• Selain dapat dibedakan berdasarkan tempat pembekuannya, Batuan Beku juga dapat dibedakan berdarkan kandungan silikat dan kuarsa dalam magma, yaitu :

  1. Batuan Beku Asam (Granitis) ; berasal dari magma yang berasal dari magma yang bersifat asam. Mengandung banyak mineral kuarsa (SiO2) dan sedikit mengandung Oksida Magnesium (MgO).
  2. Batuan Beku Intermediet (Andesitis) ; berasal dari magma pertengahan dengan perbandingan mineral kuarsa (SiO2) dan Oksida Magnesium (MgO) yang seimbang.
  3. Batuan Beku Basa (Basaltis) ; berasal dari magma yang bersifat basa karena mengandung lebih banyak mineral Oksida Magnesium (MgO) daripada mineral kuarsa (SiO2).

2. Batuan Sedimen

adalah batuan yang terbentuk dari aktivitas endapan kimia maupun organisme yang berlapis. Sehingga mengalami pembatuan.

Sifat – sifat utama Batuan Sedimen yaitu ;

  • danya bidang perlapisan yaitu struktur sedimen yang menandakan adanya proses sedimentasi.
  • Sifat klastik yang menandakan bahwa butir – butir pernah lepas, terutama pada golongan detritus.
  • Sifat jejak adanya bekas – bekas tanda kehidupan (fosil).
  • Jika bersifat hablur, selalu monomineralik.

3. Batuan Metamorf

adalah batuan yang berasal dari bahasa Yunani, yaitu “meta” yang berarti berubah dan “morph” yang berarti bentuk. Tekanan dan temperatur yang berbeda membuat batuan mengalami perubahan.
Penyebab terjadinya perubahan tersebut antara lain :

  • Akibat suhu tinggi
  • Akibat tekanan tinggi
  • Akibat suhu dan tekanan tinggi

Macam – macam Batuan Metamorf yaitu ;

  • Metamorf termal (kontak) ; terbentuk karena pengaruh suhu yang sangat panas dikarenakan dekat dekat dengan magma.
  • Metamorf dinamo (sintektonik) ; terbentuk karena pengaruh tekanan yang sangat tinggi dan terjadi di bagian atas kerak bumi.
  • Metamorfik pneumatolitis kontak ; terbentuk karena pengaruh gas – gas dari magma.

Itulah pembahasan tentang litosfer dan yang berkaitan dengannya. Semoga bermanfaat.

Baca juga:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *