17 Pengertian Kepuasan Kerja Menurut Para Ahli – Teori, Aspek Dan Faktornya Lengkap

Posted on

17 Pengertian Kepuasan Kerja Menurut Para Ahli – Teori, Aspek Dan Faktornya Lengkap

Pengertian Kepuasan Kerja Menurut Para Ahli – Untuk lebih detailnya, mari kita simak tentang Pengertian kepuasan kerja menurut para ahli yang lengkap dengan teori, aspek serta faktornya.

17 Pengertian Kepuasan Kerja Menurut Para Ahli

Pengertian Kepuasan Kerja Menurut Para Ahli

  1. Pengertian kepuasan kerja menurut Robbins adalah sikap umum pada seorang individu pada pekerjaannya. Yang menuntut reaksi dengan rekan kerja, atasan, peraturan dan kebijakan organisasi, standar kinerja, kondisi kerja dan sebagainya. Seseorang dengan tingkat kepuasan yang tinggi akan menunjukkan sikap postif pada pekerjaannya, sebaliknya bila seseorang tak puas dengan pekerjaannya maka ia akan menunjukkan sikap negatif.
  2. Pengertian kepuasan kerja menurut Stephen P. Robbins adalah sikap yang umum pada pekerjaan seseorang, selisih diantara banyaknya ganjaran yang diterima oleh seorang pegawai dan juga banyaknya apa yang mereka yakini dan yang seharusnya mereka terima.
  3. Pengertian kepuasan kerja menurut Hasibuan adalah sikap emosional yang menyenangkan serta mencintai pekerjaannya. Sikap tersebut dicerminkan oleh moral kerja, kedisiplinan dan prestasi kerja. Kepuasan kerja dinikmati dalam pekerjaan, luar pekerjaan, dan kombinasi dalam dan luar pekerjaan.
  4. Pengertian kepuasan kerja menurut Davis adalah kepuasan seorang pegawai pada pekerjaannya, antara apa yang ia harapkan dari pekerjaan/kantornya.
  5. Pengertian kepuasan kerja menurut Blum adalah sikap umum yang menjadi hasil dari beberapa sikap yang khusus, pada faktor pekerjaan penyesuaian diri dengan hubungan sosial individu di luar pekerjaan.
  6. Pengertian kepuasan kerja menurut Tiffin adalah sesuatu yang berkaitan erat dengan sikap karyawan pada pekerjaannya sendiri, situasi kerja, kerjasama antara pemimpin dengan karyawan.
  7. Pengertian kepuasan kerja menurut Susilo Martoyo adalah salah satu aspek psikologis yang mencerminkan perasaan seseorang pada pekerjaannya, ia akan merasa puas dengan kesesuaian diantara kemampuan, keterampilan dan harapannya dengan pekerjaan yang ia hadapi.
  8. Pengertian kepuasan kerja menurut Handoko adalah keadaan emosional yang menyenangkan atau tak menyenangkan, yang dimana karyawan memandang pekerjaannya. Kepuasan kerja juga mencerminkan perasaan seseorang pada pekerjaannya.
  9. Pengertian kepuasan kerja menurut Luthans adalah hasil persepsi karyawan tentang seberapa baik pekerjaannya dan memberi hal yang dinilai penting.
  10. Pengertian kepuasan kerja menurut Robbins dan Judge adalah perasaan positif mengenai pekerjaan seseorang, yang menjadi hasil dari evakuasi karakteristiknya.
  11. Pengertian kepuasan kerja menurut Setiawan dan Ghozali adalah kondisi menyenangkan, atau secara emosional positif berasal dari penilaian seseorang atas pekerjaannya atau pengalaman kerjanya.
  12. Pengertian kepuasan kerja menurut T. Hani Handoko adalah keadaan emosional yang menyenangkan atau tak menyenangkan, dengan para karyawan yang memandang pekerjaannya. Waktu atau lamanya penyelesaian adalah cerminan perasaan seseorang pada pekerjaannya. Hal ini bisa dinilai dari sikap positif karyawan pada pekerjaan dan segala hal di lingkungannya.
  13. Pengertian kepuasan kerja menurut Brayfield dan Rothe adalah tingkat ketika karyawan mempunyai perasaan yang positif pada pekerjaan yang ditawarkan oleh perusahaan tempatnya bekerja.
  14. Pengertian kepuasan kerja menurut Wexley dan Yuki adalah cara seseorang pekerja merasakan pekerjaannya.
  15. Pengertian kepuasan kerja menurut Robert Hopped Newhope Pensyuania adalah penilaian dari pekerja, tentang seberapa jauh pekerjaannya secara keseluruhan dalam memuaskan kebutuhannya.
  16. Pengertian kepuasan kerja menurut Newstrom adalah perasaan mendukung atau tidak mendukung yang dialami pegawai dalam bekerja.
  17. Pengertian kepuasan kerja menurut Mila Badriyah adalah sikap/perasaan karyawan pada aspek yang menyenangkan atau tak menyenangkan, tentang pekerjaan yang sesuai dengan penilaian dari masing-masing pekerja.

Teori Kepuasan Kerja

Berikut ini teori kepuasan kerja dan penjelasannya :

Two Factor Theory

Adalah teori yang mengemukakan bahwa kepuasan atau ketidakpuasan adalah bagian dari kelompo variabel yang tak sama, yaitu motivators dah hygiene factors. Ketidakpuasan berhubungan dengan kondisi di sekitar pekerjaan, contohnya kondisi kerja, gaji, safety, kualitas pengawasan dan hubungan dengan orang lain serta bukan dengan pekerjaan itu sendiri. Sebaliknya kepuasan diambil dari faktor yang berhubungan dengan pekerjaan tersebut, atau hasil langsung seperti sifat pekerjaan, prestasi dalam pekerjaan, peluang promosi dan kesempatan untuk mengembangkan diri dan diakui. Karena faktor tersebut berkaitan dengan indeks kepuasan kerja yang tinggi, yang disebut dengan motivator.

Value Theory

Dari teori ini kepuasan kerja terjadi pada tingkatan yang dimana hasil pekerjaannya diterima oleh individu, seperti yang diharapkannya. Bila hasil yang diterima semakin banyak, maka semakin puas juga dan sebaliknya. Kunci menuju kesuksesan dengan teori itu adalah perbedaan diantara aspek pekerjaan yang dimiliki, dengan yang diinginkan oleh seseorang. Bila semakin besar perbedaannya, maka semakin rendah kepuasan dari seseorang.

Teori Ketidaksesuaian

Adalah teori yang pertama kali dikemukakan oleh Porter (1961), teori ini menyarakan bahwa setiap orang menginginkan, agar sejumlah pekerjaan yang sudah disumbangkan pada pemberi karyawan akan dihargai sebesar yang diterimanya secara kenyataan.

Teori Keadilan

Teori keadilan dikemukakan pertama kali oleh Zaleznik (1958) lalu dikembangkan oleh Adams (1963). Di dalam teori ini menunjukkan pada seseorang yang merasa puas atau tak puas, tergantung pada perasaan adil (equity) atau tidak adil (inequity). Perasaan adil dan tidak adil pada sebuah situasi didapatkan oleh setiap orang, dengan cara membandingkan dirinya dengan orang lain pada tingkat dan jenis pekerjaan yang sama. Pada tempat yang sama atau berbeda.

Aspek Kepuasan Kerja/ Faktor Kepuasan Kerja

1. Menurut Levi (2002)

Ada beberapa aspek yang ada dalam kepuasan kerja, yaitu :

  • Pekerjaan itu sendiri

Bahwa setiap pekerjaan memerlukan keterampilan tertentu yang sesuai dengan bidangnya masing-masing, sulit atau tidaknya pekerjaan dan perasan seseorang bahwa keahliannya diperlukan dalam melakukan pekerjaan itu, akan meningkatkan atau mengurangi kepuasan kerja.

  • Atasan (Supervision)

Seorang atasan yang baik artinya bisa menghargai pekerjaan bawahannya. Bagi seorang bawahan, atasan bisa dianggap sebagai figur ayah/ibu/teman dan sekaligus atasannya.

  • Teman Sekerja (Workers)

Adalah faktor yang berkaitan dengan hubungan diantara pegawai dengan atasannya, dan dengan pegawai yang lainnya. Baik yang sama atau yang berbeda jenis pekerjaannya.

  • Promosi (Promotion)

Adalah faktor yang berhubungan dengan ada atau tidaknya kesempatan dalam meningkatkan pendapatan atau peningkatan karir dalam bekerja.

  • Gaji/Upah (Pay)

Adalah faktor pemenuhan kebutuhan hidup para karyawannya yang dianggap layak/tidak.

2. Menurut Sutrisno (2009: 82-84)

  • Gaji
  • Keamanan kerja
  • Kesempatan untuk maju
  • Manajemen dan perusahaan
  • Pengawas dan atasan. Supervisi yang buruk dapat mengakibatkan absensi dan turnover
  • Faktor intrinsik pekerjaan. Susah atau mudahnya dan juga kebanggan terdahap tugas bisa meningkatkan atau mengurangi pekerjaan
  • Kondisi kerja yang meliputi kantin, ventilasi, tempat parkir dan penyiaran
  • Aspek sosial didalam pekerjaan
  • Komunikasi
  • Fasilitas perusahaan

3. Menurut Blum (1956) dalam Moch. As’ad (1999)

  • Faktor personal, yang meliputi umur, tingkat kesehatan, karakter dan harapan
  • Faktor sosial yang meliputi, hubungan kekeluargaan, pandangan masyarakat, kesempatan bereaksi, pelaksanaan perserikatan pekerja, bebasnya berpolitik dan hubungan terhadap masyarakat.
  • Faktor utama dalam pekerjaan, meliputi gaji, pengawasan, ketentraman kerja, kondisi kerja dan kesempatan untuk maju.

4. Menurut Mangkunegara (2009: 120)

  • Faktor Pegawai
    Meliputi kecerdasan (IQ), kecerdasan khusus, umur, jenis kelamin, kondisi fisik, pendidikan, pengalaman kerja, masa kerja, kepribadian, emosi, cara berfikir, persepsi, dan sikap kerja
  • Faktor Pekerjaan
    Meliputi jenis pekerjaan, struktur organisasi, pangkat atau golongan, kedudukan, mutu pengawasan, jaminan finansial, kesempatan promosi  jabatan, interaksi sosial dan hubungan kerja.

Demikian pembahasan lengkap tentang pengertian kepuasan kerja menurut para ahli yang disertai dengan teori, aspek, dan faktornya. Semoga artikel ini mampu menambah pengetahuan anda khususnya dalam bidang pekerjaan atau kepuasan kerja. Semoga bermanfaat.

Baca Juga :

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *